Gaji Guru di Masa Dinasti Abbasiyah

Ketika kita membaca sejarah peradaban manusia dari awal hingga sekarang tentu kita akan melihat dan menyaksikan terjadinya kemajuan dan kemunduran suatu bangsa sesuai zamannya. Para pemimpin suatu negara yang sadar pada peristiwa ini tentunya akan mengambil langkah-langkah positif guna berupaya dan berusaha bagaimana caranya agar bangsanya itu mengalami kemajuan.


Fakta yang jelas-jelas terang benderang adalah bahwa terjadinya kemajuan dan kemunduran suatu peradaban bangsa adalah terletak pada sumber daya manusianya, yakni pada proses bagaimana caranya bisa membentuk dan mencetak generasi-generasi unggul untuk membangun bangsanya, salah satu caranya adalah dengan memuliakan dan menyejahterakan kehidupan para guru dan alim ulama di masanya.

Disini kita akan mengetahui berapa besaran gaji para guru dan ulama pada masa Dinasti Abbasiyah sehingga pada masa itu disebut sebagai masa Golden Age atau masa keemasan berdasarkan perbedaan kategori dalam bidangnya masing-masing yang dikutif dari fatwamedia.com

Gaji Guru dan Ulama di Masa Dinasti Abbasiyah

1. Gaji pengajar (Guru) sama dengan gaju Mu'adzin, yaitu sebesar 1000 dinar per tahun setara dengan 3,9 Miliar atau 325 juta per bulannya.

2. Gaji Ulama yang mengurus dan mengajarkan ilmu-ilmu Al-Quran dan para penuntut ilmu al-Quran (santri) sebesar 2000 dinar per tahun setara dengan 7,8 Miliar atau 650 juta per bulannya.

3.  Gaju Ulama yang memiliki kemampuan khusus tentang al-Quran, mengumpulkan periwayatan hadits dan masalah Fikih sebesar 4000 dinar per tahun setara dengan 15,6 Miliar per tahun atau 1,3 Miliar per bulannya.

4. Gaji Ulama di masa khalifah Al-Watsiq, selain dari gaji umum ada beberapa ulama yang diberi gaji khusus karena memiliki jasa besar, seorang ulama yang bernama Al-Jari di gaji sebesar 500 dinar per tahun. Awalnya di gaji 100 dinar atau setara 390 Juta perbulannya.

5.  Gaji Ulama dimasa Khalifah Harun Ar-Rasyid, adapun gaji ulama di masa ini sangat fantastis yaitu karya buku-buku dan kitab-kitab yang dibuatnya akan di timbang beratnya setara dengan berat emas.

Adapun gaji yang diberikan kepada para guru dan ulama yang dianggap rendah terjadi di masa Dinasti Ayyubiyah, yaitu: 

1. Gaji para guru/pengajar sebesar 40 dinar setara dengan 156 juta per bulannya.

2. Gaji para pengelola madrasah/sekolah sebesar 10 dinar setara dengan 39 juta per bulannya.

3. Selain gaji pokok para Sultan dimasa Ayyubiyah juga memberikan tunjangan lain seperti : Bahan makanan pokok sebesar 50 rithl atau setara dengan 10 kg setiap harinya.

Penutup

Dengan demikian, maka pantaslah peradaban pada masa Dinasti Abbasiyah di sebut dengan masa golden age atau masa keemasan, sebab gaji para guru dan ulama sangat di utamakan guna membina generasi penerus bangsanya menjadi generasi yang unggul di bidang keimanan dan ketakwaannya (imtak) serta ilmu pengetahuan dan teknologinya (iptek).

Banyak hikmah yang dapat dipelajari dibalik itu semua terutama bagi para pejabat pemangku pendidikan terutama dari para pemimpin bangsanya, lalu bandingkan dengan gaji guru di Indonesia sekarang ini jumlahnya berapa? apalagi yang masih  berstatus honorer.

Post a Comment for "Gaji Guru di Masa Dinasti Abbasiyah"