Memahami Apa Itu Kurikulum Prototipe
Sebagai bagian dari mitigasi learning loss, sekolah diberi opsi untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar. Kemendikbudristek juga menyusun modul literasi dan numerasi untuk membantu guru menerapkan kurikulum. Juga tersedia modul untuk orang tua yang dapat digunakan di rumah.
Kurikulum prototipe adalah kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek atau disebut dengan (Project Based Learning).
Namun mulai tahun 2022, satuan pendidikan yang tidak termasuk sekolah penggerak pun diberikan opsi untuk dapat menerapkan kurikulum prototipe.
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
1. Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian, nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis projek.
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Karakteristik Kurikulum Prototipe PAUD, SD, SMP, SMA dan Se-Derajat
1. PAUD
Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi local
2. SD/MI
Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik:
a. Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
Karakteristik Kurikulum Prototipe
Kurikulum prototipe memiliki 3 (tiga) karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran, diantaranya :1. Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian, nalar kritis, kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran berbasis projek.
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Karakteristik Kurikulum Prototipe PAUD, SD, SMP, SMA dan Se-Derajat
1. PAUD
Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi local
2. SD/MI
Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik:
a. Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
b. Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS
c. Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.
3. SMP/MTs
Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib. Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika.
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.
3. SMP/MTs
Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib. Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika.
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran
4. SMA/MA/MAN/SMK
Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran. Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
4. SMA/MA/MAN/SMK
Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran. Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester). Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja)
Untuk penerapan Kurikulum Prototipe didukung melalui penyediaan buku teks serta pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.
1. Buku teks pelajaran dan perangkat ajar pendukung
Pelatihan mandiri bagi guru dan KS melalui micro learning di platform digital, pendampingan guru/KS oleh sekolah penggerak angkatan pertama, dan pendampingan bagi pemda
3. Jam mengajar dan tunjangan profesi guru (TPG)
Demikian pembahasan tentang kurikulum prototipe, mudah-mudahan saja dengan adanya kurikulum baru ini dapat menjadikan peserta didik lebih berprestasi.
Untuk penerapan Kurikulum Prototipe didukung melalui penyediaan buku teks serta pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.
1. Buku teks pelajaran dan perangkat ajar pendukung
- Buku teks, modul dan perangkat ajar lain disediakan secara digital melalui platform digital untuk guru. Sekolah dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler, dukungan pemda, dan yayasan
- Buku cetak disediakan melalui SIPLah dengan dana BOS, atau cetak mandiri
Pelatihan mandiri bagi guru dan KS melalui micro learning di platform digital, pendampingan guru/KS oleh sekolah penggerak angkatan pertama, dan pendampingan bagi pemda
3. Jam mengajar dan tunjangan profesi guru (TPG)
- Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
- Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kurikulum prototipe ini adalah sebagai bahan cikal bakal lahirnya kurikulum baru yang bernama "Kurikulum Merdeka".
Post a Comment for "Memahami Apa Itu Kurikulum Prototipe"