Tajassus : Pengertian, Contoh dan Dampak Negatifnya

Agama Islam bukanlah agama yang hanya mengajarkan tentang sekadar melaksanakan kegiatan ritual ibadah saja, tetapi juga mencakup tentang cara hidup yang mengajarkan tentang keadilan, perdamaian, dan saling menghormati. Salah satu ajaran islam yang dilarang adalah tentang perilaku Tajassus dalam berkehidupan sosial kemasyarakatan.


Sebagai manusia biasa yang tidaklah sempurna dalam segi keilmuan terutama ilmu agama, terkadang kita tidak menyadari bahwa sesuatu yang kita perbuat itu termasuk kedalam Tajassus yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran dan terjadinya dosa. Lalu apaitu Tajassus? kita simak bahasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Tajassus

Tajassus, dalam konteks Islam, merujuk pada sikap rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap hal-hal yang tidak penting atau di luar batas. Ini bisa mencakup penyelidikan tentang perkara yang tidak seharusnya dibahas, seperti rahasia orang lain atau hal-hal yang tidak bermanfaat.

Contoh Perilaku Tajassus

Ciri-ciri orang yang berperilaku tajassus dapat dikenali melalui beberapa perilaku dan sikap tertentu. Berikut adalah beberapa contoh yang umum yang termasuk kategori Tajassus, diantaranya :

a. Suka Menggali Informasi Pribadi: Terus-menerus menanyakan hal-hal pribadi kepada orang lain, meskipun informasi tersebut tidak relevan.

b. Mengomentari Kehidupan Orang Lain: Sering memberikan komentar atau kritik tentang urusan pribadi orang lain, meskipun tidak diminta.

c. Menyebarkan Gosip: Cenderung membicarakan orang lain, sering kali dengan informasi yang tidak terverifikasi.

d. Mendengarkan Secara Diam-Diam: Mengamati percakapan atau interaksi orang lain tanpa sepengetahuan mereka.

e. Mencari Tahu Tanpa Izin: Menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan informasi, seperti memeriksa ponsel atau media sosial orang lain.

f. Kecenderungan untuk Berprasangka: Seringkali cepat mengambil kesimpulan atau berasumsi negatif tentang orang lain berdasarkan informasi yang minim.

g. Kurangnya Empati: Tidak mempertimbangkan perasaan orang lain saat mencari tahu informasi pribadi.

h. Menyukai Drama atau Konflik: Menunjukkan ketertarikan yang berlebihan pada situasi yang menimbulkan konflik atau drama di sekitar mereka.

Dampak Negatif Perilaku Tajassus

a. Menimbulkan Konflik dan Ketegangan: Perilaku ini dapat menciptakan ketidakpercayaan di antara individu dan merusak hubungan interpersonal.

b. Meningkatkan Kecemasan dan Stres: Baik bagi orang yang melakukan tajassus maupun yang menjadi objek, bisa menyebabkan stres emosional yang signifikan.

c. Merusak Reputasi: Jika informasi yang salah atau menyesatkan disebarkan, bisa menghancurkan reputasi seseorang dan menciptakan stigma.

d. Pelanggaran Privasi: Tajassus dapat dianggap sebagai pelanggaran hak privasi, yang dapat memicu reaksi negatif dari orang yang terdampak.

e. Dampak Sosial: Dalam skala yang lebih luas, tajassus dapat mengganggu harmoni dalam komunitas dan menurunkan rasa saling percaya antar anggota masyarakat.

Mengapa Tajaassus Dilarang dalam Islam? Ya, tajassus dilarang dalam Islam. Dalam ajaran Islam, perilaku ini dianggap tidak etis karena melanggar privasi orang lain dan bisa menimbulkan konflik serta perpecahan dalam masyarakat. 

Alasan mengapa Tajassus dilarang dalam Islam
  1. Menghormati Privasi
  2. Mencegah Fitnah
  3. Larangan dalam Al-Qur'an dan Hadis
  4. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hujurat (49:12): "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mengintip satu sama lain."
  5. Menjaga Keharmonisan Sosial
  6. Etika dan Moralitas
Penutup

Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menghindari perilaku tajassus dan fokus pada hal-hal yang bermanfaat, serta menjaga hubungan yang baik dengan sesama. Wallaahu a'lam

Post a Comment for "Tajassus : Pengertian, Contoh dan Dampak Negatifnya"