Peran Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pendidikan
Dunia pendidikan sebagai garda terdepan dalam visi dan misi perubahan tak pernah selesai dan terselesaikan didalam suatu masa tertentu, sistemnya turut berubah-ubah mengikuti arus perkembangan zaman dimasanya, dengan tidak menghilangkan dasar-dasar pokok pengajaran di dalamnya seperti adanya ruang kelas, pengajar, pelajar dan sarana prasarana penunjang lainnya.
Era revolusi industri 4.0 turut merambah dunia pendidikan agar segera melakukan perubahan pada sistem pendidikan nasional. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi agar pola-pola pendidikan dapat selaras dengan situasi zaman, tentunya hal ini akan menambah pekerjaan rumah bagi para pemangku pendidikan, untuk menata ulang kembali sistem pendidikan di satuan pendidikan.
Fase-Fase Revolusi Industri
Dalam arti kata dasarnya revolusi itu merupakan sebuah perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar pokok-pokok kehidupan.
Menurut sejarahnya sebelum adanya revolusi kita dikenalkan dengan istilah pra-revolusi atau masa sebelumnya, yang mana disaat itu hampir semua kegiatan bidang kehidupan dilakukan secara manual tanpa bantuan alat bantu mesin dan sistem robotik.
Baru pada sekitar abad ke-17 hingga abad ke-18, revolusi industri ini lahir yang ditandai dengan dibangunnya pabrik-pabrik industri dan mesin dengan bahan bakar uap, fase ini disebut revolusi 1.0.
Kemudian dipertengahan abad ke-18 ditemukan energi listrik dan alat transportasi seperti mobil, fase ini disebut revolusi 2.0. Lalu, sejak tahun 1960 disebut dengan fase revolusi 3.0 yang ditandai dengan terciptanya komputer, informasi digital dan smartphone disebagian wilayah.
Dampak Revolusi 4.0 Bagi Guru
Seperti diketahui bahwa Era Revolusi 4.0 ini terjadi pada tahun 2020 yang ditandai dengan hadirnya mesin-mesin robot seperti: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing. Semua nama-nama istilah teknologi ini masih asing didengar apalagi dilihat oleh semua termasuk para pemangku pendidikan terutama yang didaerah terpencil.
Sebelum terjadinya wabah Covid-19, dunia pendidikan berjalan normal sebagaimana biasanya akan tetapi setelah wabah itu terjadi di seluruh dunia, secara otomatis semua sistem pendidikan yang tengah berjalan jadi terhenti.
Melihat situasi ini para pemangku kebijakan dibidang pendidikan bekerja keras agar supaya bagaimana caranya sistem pendidikan tetap berlangsung.
Berbagai macam metode digulirkan dan itupun tidak berlangsung lama sebab banyak sekali permasalahan yang tidak diduga-duga dari sebelumnya. Masalah paling pokok adalah kurangnya bahkan tidak adanya sarana dan prasarana penunjang untuk kegiatan pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 ini.
Dimasa revolusi 4.0 ini melahirkan banyak istilah dalam sistem dan model pembelajaran, seperti:
1. Pembelajaran jarak jauh (PJJ)
2. Pembelajaran luring (luar jaringan)
3. Pembelajaran daring (dalam jaringan)
4. Pembelajaran tatap muka terbatas (TMT)
5. Kelas online
6. Soal online
7. Kuliah online, dll.
Dimasa revolusi 4.0 juga melahirkan banyak sistem administrasi yang berbasis digital, seperti:
1. Simpatika (sistem informasi pendidik dan tenaga kependidikan)
2. Emis (education management information system)
3. EDM (evaluasi diri madrasah)
3. eRKAM (rencana kerja dan anggaran madrasah berbasis elektronik)
4. RDM (raport digital madrasah)
5. Dapodik (data pokok pendidikan)
5. Aplikasi penilaian untuk (UH/PTS/PAS/PAT/UM), dll.
Grafik menunjukan bahwa pada dimasa Covid-19 ini terjadi lonjakan penurunan yang sangat drastis di sektor bidang pendidikan. Dimasa ini terjadi Learning Loss atau kehilangan pembelajaran. Meski terjadi penurunan grafik, namun secara tidak disadari bahwa bidang pendidikan telah mengimplementasikan atau melaksanakan dampak terjadinya revolusi 4.0. dibidang pendidikan.
Dimasa ini pula guru mulai mengenal, menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang berbau teknologi digital, seperti: internet, aplikasi, messengger, class room, google form, zoom meeting atau rapat online. Dengan dukungan perangkat komputer dan smartphone sebagai alat bantu utamanya.
Masa peralihan di Era Revolusi 4.0 untuk sektor pendidikan ini dapat meningkatkan berbagai daya kreatifitas dan inovatif guru untuk proses pembelajaran dan umumnya bidang pendidikan dan pengajaran, seperti: Banyak memiliki sumber-sumber referensi tambahan materi pembelajaran yang tersebar di internet, pembelajaran bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal ruang dan waktu.
Apakah peran guru dapat tergantikan dengan adanya mesin-mesin robot ini? Tentu ini tidak mudah untuk dijawab. Namun bagaimanapun kecanggihan suatu sistem itu ada, itu semua berawal dari kecerdasan yang dimiliki manusia dan dibuat oleh manusia.
Dampak Revolusi 4.0 Bagi Siswa
Siswa dimasa ini tentunya jauh berbeda dengan siswa dimasa sebelum mengenal internet, media sosial seperti facebook, instagram, tik-tok, whatsApp dan ratusan aplikasi-aplikasi lain seperti game yang dapat dengan mudah di unduh melalui gadget Smartphone atau Tablet turut mempengaruhi pola pikir siswa dan berdampak buruk bagi proses pembelajaran di kelas.
Bila semua sarana teknologi ini dimanfaatkan dan di arahkan dengan baik dan benar, dapat meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif siswa ke arah yang positif, malahan akan mendapatkan penghasilan tambahan dari adanya era revolusi industri 4.0 ini dari bidang internet.
Namun sayangnya masih ada sebagian siswa yang masih belum bisa menikmati dan merasakan semua kemudahan dalam proses pembelajaran dimasa ini, karena berbagai macam alasan dan sebab keterbatasan belum tersedianya sarana dan prasarana media informatika yang memadai di sekolahnya dan juga masih belum memiliki smartphone.
Penutup
Setiap masa pasti akan mengalami perkembangan dan perubahan, dan itu merupakan sebuah tantangan bagi kehidupan manusia di sektor apapun bidangnya. Peran teknologi era revolusi 4.0 terhadap dunia pendidikan sangat positif bila ditunjang dengan berbagai sumber daya manusia dan sumber daya sarana yang memadai.
Adaptasi perubahan membutuhkan waktu yang masih cukup panjang demi terwujudnya manusia yang unggul. Pemerataan sarana pendidikan dari hulu ke hilir merupakan salah satu jawaban untuk menghadapi perubahan sistem global.
Post a Comment for "Peran Teknologi Era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pendidikan"