Prioritas Utama Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah


Dadanby - Selama Nabi Muhammad Saw berdakwah di Makkah, ada masalah-masalah yang menjadi perhatian dan menjadi prioritas utama dakwah Nabi Muhammad Saw di Makkah, masalah-masalah tersebut sangat berkaitan sekali dengan hak-hak dasar azasi manusia, yang mana ajaran Islam sangat menjungjung tinggi tentang harkat, martabat dan derajat manusia.

Di awal-awal masa pengangkatan kenabian, Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi hanya dilakukan dari pintu ke pintu, itupun hanya dilakukan kepada kerabat keluarga terdekat saja. Kemudian Allah Swt menurunkan perintah bahwa Nabi Muhammad Saw harus melakukan dakwah secara terang-terangan.

Banyak sekali halangan dan rintangan yang menghadang Nabi Saw namun beliau tetap teguh pendirian tidak terbujuk godaan harta tahta dan wanita yang ditawarkan kepada beliau agar Nabi Saw mau berhenti dari kegiatan dakwahnya supaya meninggalkan penyembahan-penyembahan terhadap patung-patung yang dibuat.

Berikut adalah prioritas utama dakwah Nabi Muhammad Saw di Makkah.

1. Mengajarkan Ketauhidan 

Tantangan dalam berdakwah Nabi Muhammad masa di Makkah adalah meluruskan akidah masyarakat Arab Jahiliyyah, yang mana mereka memiliki kepercayaan berbagai tuhan (Polytheisme), seperti penyembahan berhala, penyembahan bulan dan bintang, penyembahan jin, ruh, dan arwah nenek moyang, dan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. 

Islam datang dengan membawa ajaran tauhid, penyembahan hanya kepada Allah yang Maha Esa, tak beranak dan tak diperanakkan. Begitu juga yang berkaitan dengan kebudayaan. Kebudayaan Arab pra Islam sangat dipengaruhi oleh mitologi dan ajaran-ajaran sesat lainnya, sedang Islam membawa peradaban atau kebudayaan baru berdasarkan petunjuk Allah dan al-Qur’an. 

2. Mengajak Masyarakat Makkah untuk Menyembah Allah Swt

Nabi Muhammad Saw mendapat tugas mengajak masyarakat Makkah untuk menyembah Allah Saw, Tuhan yang Maha Esa. Ajakan Nabi Muhammad Saw bertentangan dengan kondisi serta kebiasaan masyarakat masyarakat Makkah yang menyembah berhala. 

3. Memberi Kabar tentang Adanya Hari Pembalasan 

Masyarakat Arab pra-Islam tidak percaya kepada hari kebangkitan, hari pembalasan, sampai ada diantara mereka bertanya-tanya, mana mungkin tulang belulang yang sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal Islam mengajarkan dan memperingatkan kepada manusia, bahwa dunia ini hanya sementara dan tempat yang abadi adalah akhirat. 

Nabi Muhammad Saw memprioritaskan dakwahnya kepada ajakan untuk mempercayai adanya hari pembalasan. Mereka perlu menjaga kehidupannya untuk selalu sesuai dengan aturan dan tuntutan Allah Saw. Setiap kebaikan akan mendapat balasan kebaikan. Sebaliknya setiap kejahatan akan mendapat balasan yang setimpal.Nabi Muhammad berusaha menyakinkan para pengikutnya akan janji Allah bagi orang yang beriman. 

4. Merubah Perilaku Masyarakat Jahiliyah 

Dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat Arab pra Islam terdapat pada suatu tradisi yang melanggar etika (akhlak) dan hak asasi manusia: seperti perjudian, minum-minuman keras, perampok, perzinahan, dan perbuatan yang melangar hukum dan tantanan sosial masyarakat. 

Sementara Islam selalu mengajarkan perbuatan terpuji, seperti menolong sesama manusia, melarang melakukan fitnah, mengambil hak orang yang bukan miliknya sendiri, melarang mabuk-mabukan, melarang perzinahan, melarang penguburan bayi hidup-hidup, dan ajaran terpuji lainnya.

Kondisi masyarakat Makkah yang terkenal dengan masa jahiliyyah, bukan mereka bodoh dalam intelektual, tapi mereka bodoh dalam prilaku yang cenderung merusak tantanan sosial, dan tatatan pribadi. Mereka terbiasa melakukan judi, pembunuhan dan meminum hamar. 

Nabi Muhammad secara bertahap merubah prilaku-prilaku mereka sehingga menjadi makhluk yang baik dan benar. Nabi Muhammad mencontohkan dalam kehidupannya sehari-hari. Nabi Muhammad sudah terkenal dengan al-Amin sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Masyarakat Makkah mengakui akan kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad Saw. 

Al Quran mengabadikan akhlak Nabi Muhammad dalam surat Al Qalam ayat 4. yang artinya : "Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Qs. Al Qalam ayat 4)

5. Mengangkat dan Melindungi Hak Asasi Manusia 

Di dalam kehidupan masyarakat Arab pra Islam terdapat tradisi perbudakan. Memperbudak atau menjual belikan budak seperti berdagang dagangan lainya. Dan perbuatan itu mereka lakukan tanpa penyesalan seolah tanpa dosa. Sedangkan menurut ajaran Islam manusia itu sama derajatnya, hanya takwa yang membedakan mereka. 

Kehadiran Islam justru untuk mengangkat martabat mereka yang tertindas seperti para Dhu'afa dan fakir miskin. Perbedaan inilah pada akhirnya membawa perbenturan dahsyat antara masyarakat Arab kafir dan mukmin di tanah Arab Makkah.

Selain itu, status wanita dianggap sebagai aib keluarga. Kebiasaan membunuh dan mengubur anak wanita menjadi alat untuk menghilangkan aib keluarga. Islam mengangkat derajat wanita dalam posisi yang tinggi dan terhormat.

Demikianlah pembahasan tentang prioritas utama dakwah nabi Muhammad Saw di Makkah. 
Semoga ada ibrah dan manfaatnya bagi kita semua.