Tema Gelar Karya P5-PPRA MI, MTs, MA dan MAK dalam Kurikulum Merdeka

Dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan profil Pelajar Rahmatan Lil a'lamin harus menggunakan tema. Adapun tema-tema yang akan dilaksanakan sudah ada dalam buku panduan dari kemenag. Kemudian setiap madrasah harus mengembangkan tema yang ada itu menjadi subtema-subtema.


Pemerintah telah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sebagai berikut:

1. Hidup Berkelanjutan

Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan masa yang akan datang, dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan. Peserta didik membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di sekitarnya, serta mengembangkan kesiapan untukmenghadapi dan memitigasinya. Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi yang berkewajiban menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan umat manusia dan generasi penerus.

Contoh kontektualisasi tema: - Pemanfaatan sampah organik di madrasah - Hutan dan paru-paru dunia

2. Kearifan Lokal

Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan kearifan lokal yang beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan untuk menjaga kelestariaannya. 

Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang ada, mempelajari konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal kemudian merefleksikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupannya.

Contoh kontektualisasi tema: - Sistem masyarakat adat di tengah modernisasi

3. Bhineka Tunggal Ika

Peserta didik memahami perbedaan suku, ras, agama dan budaya di Indonesia sebagai sebuah keniscayaan. Setiap peserta didik menerima keragaman sebagai kekayaan bangsa. Peserta didik dapat mempromosikan kekayaan budaya bangsa, menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghindarkan terjadinya konflikdan kekerasan.

Contoh kontektualisasi tema: - Isu-isu keberagaman di lingkungan sekitar

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya

Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. 

Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalahmasalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara.

Contoh kontektualisasi tema: Bullying media sosial

5. Demokrasi Pancasila

Peserta didik memahami demokrasi secara umum dan demokrasi Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan dengan sura terbanyak sebagai pilihan berikutnya. Menerima keputusan yang diambil dari proses yang demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. 

Peserta didik juga memahami makna dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran demokrasi, peserta didik merefleksikan dan memahami tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi madrasah, dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja.

Contoh kontektualisasi tema: - Pilkades dan proses demokrasi di desa - Pemilihan Ketua OSIS

6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI

Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasarkan karyanya. 

Peserta didik terus- menerus mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalanpersoalan masyarakat. Peserta didik menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek sosial untuk membangun budaya smart society dalam membangun NKRI dan rasa cintatanah air.

Contoh kontektualisasi tema: - Kalkulator Faraid dengan Program Excel Sederhana

7. Kewirausahaan

Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi lokal dan upaya-upanya untuk mengembangkannya yang berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui Kegiatan kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik. 

Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang MI, MTs, MA. 

Karena jenjang MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan menuju pelajar yang berbagi dan bermanfaat bagi orang lain, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang MAK.

Contoh kontektualisasi tema: - Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.

8. Kebekerjaan

Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. 

Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang MAK. 

Contoh kontektualisasi tema: - Potensi porang dalam meningkatkan ekonomi keluarga. - Budidaya ikan air tawar dan pengolahan hasilnya

Guru dan satuan pendidikan madrasah diharapkan juga secara kreatif mengembangkan tema-tema tersebut di atas dikaitkan dengan program pemerintah pada kementerian. Program tersebut antara lain:
  • 25 (dua puluh lima) pola hidup sehat dari Kemenkes RI
  • 11 (sebelas) nilai anti korupsi
  • Anti-kekerasan, anti-bullying, anti-pelecehan sexual dan tema-tema ramah anak lainya;
  • Taat kepada aturan lalu lintas
  • Taat membayar pajak sebagai kewajiban agama sekaligus kewajiban negara;
  • serta tema-tema lain terkait program pemerintah yang perlu diajarkan dan dibiasakan pada peserta didik di madrasah. Peserta didik perlu ditanamkan bahwa mentaati aturan pemerintah adalah bagian dari mentaati agama itu sendiri, sepanjang tidak untuk bermaksiat kepada Allah Swt.
Selanjutnya madrasah dapat mengembangkan tema-tema utama itu menjadi tema yang sesuai konteks dan kebutuhan belajar peserta didik.

Dalam pelaksanaannya, dalam 1 (satu)tahun ajaran, peserta didik melakukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin dengan ketentuan tema berbagai jenjang sebagai berikut:
  • RA 1 s.d. 2 projek profil dengan tema berbeda
  • MI 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
  • MTs 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
  • MA Kelas X 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda
  • MA Kelas XI dan XII 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda
  • MAK Kelas X 3 Projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
  • MAK Kelas XI 2 Projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan
  • MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan
(Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, BSKAP Kemdikbud Ristek, 2022 dengan modifikasi).

Post a Comment for "Tema Gelar Karya P5-PPRA MI, MTs, MA dan MAK dalam Kurikulum Merdeka"