Pintar Saja Tidaklah Cukup, Apa Penyebabnya?
Laju kehidupan terus berubah dari waktu kewaktu dari zaman ke zaman, tidak ada kata mundur dalam kehidupan karena setiap detiknya setiap arus laju kemajuan akan terus berjalan kedepan baik secara lambat maupun secara cepat. Kita kadang tak sanggup lagi untuk terus mengikuti arus kebudayaan zaman yang semakin hari semakin canggih dan modern menurut ukuran kita.
Tema ini cukup menarik untuk di tuliskan, sebab hal ini menjadi langkah nyata dalam kehidupan nyata di atas dunia. Sebagai manusia yang dibekali karunia akal fikiran, tentunya manusia saat ini sudah menciptakan berbagai macam alat untuk menopang segala kebutuhan hidup manusia dalam rangka untuk membantu tujuan dan kebutuhan hidup.
Tanpa disadari ternyata semua alat yang tercipta tersebut juga menimbulkan dampak efek samping, seperti sebuat obat ternyata ada efek sampingnya, disisi lainnya juga punya dampak negatif lainnya.
Allah Swt berfirman dalam surat Al-Hadid ayat 20, yaitu :
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ ٢٠
Artinya : "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan itu hanyalah permainan, dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu". (Qs. Al-Hadid ayat 20).
Dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa Allah mengabarkan kepada umat manusia bahwa hidup di dunia ini hanya sebuah rekaan permainan dan kesenangan yang menipu, yang namanya permainan tentunya di butuhkan kemampuan untuk memerankan tergantung permainan hidup apa yang sedang kita jalani ini. Bila kita menjadi seorang pengusaha, maka tentunya kita harus menjadi pengusaha yang mampu bersaing dalam permainan usaha.
Jauh sebelum Nabi Muhammad Saw di utus menjadi Nabi dan Rasul, sudah di utus pula para Nabi dan Rasul sebelumnya yang jumlahnya sangat banyak sekali. Untuk apa Allah Swt mengutus Nabi dan Rasulnya dengan jumlah yang banyak, tidak lain dan tiada bukan adalah untuk mengingatkan kembali manusia pada fitrahnya yakni agar kembali kepada Tuhan-Nya (Allah SWT) yang menciptakannya.
Apakah setiap Nabi dan Rasul yang Allah utus ke tengah kaumnya tersebut adalah kaum yang bodoh terhadap baca tulis dan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya? Tentu tidak, bahkan kaumnya tersebut memiliki daya kepintaran dan kecerdasan otak yang luar biasa. Mereka mampu membangun peradaban manusia yang canggih pada masanya.
Tersebutlah kaum 'Ad, Tsamud dan Fir'aun. Mereka adalah kaum-kaum yang pernah membangun peradaban dan kebudayaan untuk umat manusia yang belum pernah dibangun oleh kaum yang lainnya. Namun Allah hancurkan karya-karya mereka, sebab mereka adalah kaum yang ingkar yang tidak mau kembali menyembah kepada Allah Swt karena merasa menjadi kaum yang lebih unggul.
Bagaimanakah cara menyikapinya, jika pintar saja tidak cukup?
Jalan kehidupan kadang selalu tidak sesuai dengan apa yang pernah jadi tujuan, semisal sejak kecil kita belajar menekuni bidang exsakta matematika bahkan sampai lulus diperguruan tinggi dengan harapan menjadi ahli matematika dan punya pekerjaan yang sesuai dengan kriteria kemampuan kita dibidang tersebut dengan gaji yang memadai dengan keahlian yang pernah dipelajari.
Namun keinginan tersebut tampaknya jauh dari harapan, mencari lahan bidang pekerjaan ternyata tidak semudah seperti dalam harapan yang pada akhirnya karena adanya desakan tuntutan kebutuhan kehidupan, apapun dijalani demi keberlangsungan kehidupan. Hal seperti ini terjadi hampir pada semua kalangan, bahkan menjadi mayoritas yang akhirnya menjadi hidup tidak sesuai dengan jurusan yang diharapkan.
Berikut adalah beberapa tips sederhana agar kehidupan manusia tidaklah terlalu mengandalkan kepintaran otak yang dimiliki, apa saja? Yuk... kita intip 😀!!
Di zaman yang cepat perubahannya seperti sekarang, diperlukan skill atau kemampuan diri, sebab setinggi apapun ilmu pengetahuan dan gelar yang dimiliki belum bisa menjamin kepada kesuksesan kehidupan, apalagi jika niatnya sudah bulat ingin menjadi pegawai kantoran misalnya dengan gaji yang besar. Padahal bidang ini sangat ketat dalam persaingannya tak mudah meraihnya.
Keterampilan sangatlah penting untuk dimiliki, sebab bidang ini hampir 90% menyelimuti kehidupan manusia dan dibutuhkan oleh hampir disemua bidang lini pekerjaan. Dengan memiliki keterampilan khusus, niscaya hidup akan terasa ringan sebab dengan memiliki keterampilan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru khususnya untuk kita dan umumnya bagi orang lain.
Dukungan data sangat diperlukan di zaman informasi dan komunikasi seperti sekarang, sebab tanpa adanya dukungan data sedalam apapun pengetahuan seseorang akan di anggap tidak ada dan menghilang begitu saja jika sewaktu terjadinya regenerasi kehidupan terjadi. Data ibarat harta kekayaan sebagai wadah untuk mengabadikan semua hal yang terjadi, dan orang akan mengenal siapa sebenarnya orang tersebut.
Menulis merupakan hal yang jarang dibuat kecuali bagi orang tertentu saja yang memiliki ketekunan dan mempunyai ilmu sastra yang baik. Tapi taukah anda bahwa menulis merupakan sebuah karya penyimpan data fikiran terbaik. Kita mengenal para ilmuwan yang hidup dimasa lalu karena kita masih bisa membaca karya-karya mereka saat ini. Bisa dikatakan bahwa karya tulis dapat memanjangkan umur (maksudnya nama).
Tulisan termasuk salah satu bagian dari karya, apalagi jika tulisan tersebut mengandung berbagai macam manfaat terutama tulisan tentang ilmu pengetahuan yang jika dibaca oleh orang lain, sebab ilmu yang disampaikan akan dapat memberikan beragam faedah dan manfaat bagi orang yang membacanya. Jadi, cobalah anda menulis dari sekarang!
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah seharusnya manusia memiliki keimanan dan keyakinan. Dalam kitab seperti Al Quran banyak ayat yang memerintahkan agar manusia harus beribadah, perintah ini tidak hanya dikhususkan untuk manusia saja, makhluk Jin juga dibebankan juga harus beribadah kepada Allah Swt.
Semua ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, pada hakikatnya semuanya berasal dan bersumber dari sang Maha Pencipta yakni Allah Swt. Oleh karenanya antara ilmu, iman dan ketakwaan harus seimbang tak bisa dipisahkan. Dan juga agar manusia terhindar dari rasa kesombongan dan agar tidak terlalu mengandalkan kepintaran/kecerdasan otak pikiran yang dimiliki.
Penutup
Sudah banyak contoh nyatanya, orang hanya lulusan sekolah dasar dan menengah saja, namun ia dapat meraih kesuksesan dengan hidup yang cukup mapan dan juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Post a Comment for "Pintar Saja Tidaklah Cukup, Apa Penyebabnya?"