Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah

Table of Contents

Dadanby - Dinasti Ayyubiyah adalah dinasti Sunni yang berkuasa di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah, Hejaz dan Dyarbakir. Penamaan Ayyubiyah dinisbatkan kepada nama belakangnya Al-Ayyubi yang diambil dari nama kakeknya yang bernama Ayyub. 

Nama besar dinasti ini diperoleh sejak Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil mendirikan kesultanan yang bermazhab Sunni, menggantikan kesultanan Fathimiyah yang bermazhab Syi’ah. Dalam perkembangannya tercatat bahwa dinasti di Mesir yang paling berpengaruh dalam membangun kejayaan Islam salah satunya adalah Dinasti Ayyubiyah.

Berikut adalah sejarah berdirinya Dinasti Bani Ayyubiyah.

1. Keruntuhan Dinasti Abbasiyah di Baghdad

Dinasti Abbasiyah yang pernah mencapai puncak kejayaan dalam sejarah peradaban Islam, mulai menampakkan kemunduran pada periode kedua kekhalifahannya. Kelemahan bidang politik dan pemerintahan menjadi salah satu penyebab utama dari keruntuhan Dinasti Abbasiyah. 

Hal ini disebabkan karena periode kedua pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak mandiri dalam bidang politik dan pemerintahan. Kelemahan pemerintahan Dinasti Abbasiyah ini dimanfaatkan oleh daulah-daulah kecil untuk melepaskan diri dari kekuasaan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad, yaitu:

1. Daulah Idrisiyah di Maroko, berkuasa tahun: 172-311 H/ 788-932 M
2. Daulah Aghlabiyah di Tunisia, berkuasa tahun: 184-296 H/ 800-909 M
3. Daulah Thuluniyah, berkuasa tahun: 254-292 H/ 868-905 M
4. Daulah Ikhsidiyah, berkuasa tahun: 323-358 H/ 935-969 M
5. Daulah Hamdaniyah, berkuasa tahun: 293-394 H/ 905-1004 M
6. Daulah Thahiriyah, berkuasa tahun: 205-259 H/ 821-873 M

2. Berdirinya Dinasti Fathimiyah di Mesir

Dinasti Fathimiyyah adalah satu-satunya daulah Syiah dalam Islam, nama daulah ini dinisbatkan kepada putri Nabi Muhammad Saw, Fathimah Az-Zahra. Didirikan oleh Said ibn Husain yang merupakan keturunan Syi’ah Ismailiyah. Gerakan pendirian Daulah Fathimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang pengikut Syi’ah bernama Abu Abdillah Asya’si.

Setelah kaum Alawiyyin mampu menaklukan Daulah Aghlabiyah di Tunisia, berdirilah Daulah Fathimiyah dengan khalifah pertama Ubaidillah al Mahdi dengan ibukota pemerintahannya kota Qairawan, Tunisia. Pada tahun 358 H/ 969 M, panglima tentara Daulah Fathimiyah bernama Jauhar As-Siqli mampu merebut Mesir dari kekuasaan Daulah Ikhsyidiyah.

Setelah menguasai Mesir, panglima Jauhar As-Siqli membangun sebuah kota yang megah bernama Al-Qahirah (Kairo). Sejak saat itu Daulah Fathimiyah memindahkan ibu kotanya ke Kairo, Mesir. Secara keseluruhan Daulah Fathimiyyah berkuasa selama 262 tahun dengan khalifah pertamanya Ubaidillah Al-Mahdi dan khalifah terakhirnya Al-Adid Billah.

Daulah Fathimiyah mencapai puncak kejayaannya pada saat khalifah kelima yaitu Khalifah Abu Manshur Nizar Al-Aziz (975-996 M) berkuasa. Di bawah kekuasaanya Mesir hidup dalam kedamaian, dan pada masa Khalifah Al-Muiz Lidinillah Masjid Al-Azhar yang kemudian hari menjadi Universitas Al-Azhar dibangun.

3. Proses Terbentuknya Dinasti Ayyubiyah

Daulah Fathimiyah saat dipimpin oleh khalifah terakhinya bernama Khalifah Al-Adid Billah (1160-1171 M) mengalami kemunduran dan kondisi pemerintahan yang lemah. Selain karena musim peceklik, adanya penyerbuan tentara Salib ke Mesir, dan konflik internal pemerintahan Dinasti Fathimiyah.

Dalam kondisi Mesir seperti itu, seorang panglima bernama Assaduddin Syirkuh bersama saudaranya Shalahuddin Al-Ayyubi ditugaskan oleh gubernur Syiria, Nuruddin Zangi untuk datang ke Mesir dengan tujuan mengusir tentara salib sekaligus menguasai Mesir.

Rupanya proses ini tidak berjalan mulus, seorang perdana menteri Daulah Fathimiyah bernama Syawwar, telah melakukan persengkongkolan dengan tentara Salib. Akhirnya, panglima Assaduddin Syirkuh dan Shalahuddin Al-Ayyubi menangkap perdana menteri Syawwar. 

Kemudian, kedudukan Syawwar digantikan oleh Assaduddin Syirkuh yang kemudian wafat setelah menjabat sebagai perdana menteri selama dua bulan. Shalahuddin Al-Ayyubi akhirnya didapuk menjadi Perdana Menteri menggantikan Assaduddin Syirkuh. 

Saat khalifah Al-Adid Billah sakit, kedudukan Shalahuddin Al-Ayyubi semakin kuat. Shalahuddin Al-Ayyubi mendapat dukungan penuh dari rakyat Mesir, apalagi Shalahuddin Al-Ayyubi dan rakyat Mesir sama-sama memiliki faham Islam Sunni.

Bertepatan dengan wafatnya Khalifah Al-Adid Billah pada 10 Muharram 1171 Masehi, Shalahuddin Al-Ayyubi memproklamirkan berdirinya Daulah Ayyubiyah dan berakhirnya masa pemerintahan Daulah Fathimiyah.

Demikian bahasan singkat tentang sejarah berdirinya dinasti Ayyubiyah, semoga bisa menjadi pelajaran untuk generasi masa kini dan yang akan datang.
Dzul
Dzul العِÙ„ْÙ…ُ صَÙŠْدٌ Ùˆَ الْÙƒِتَابَØ©ُ Ù‚َÙŠْدُÙ‡ُ