Abdullah Al-Makmun, Khalifah Abbasiyah Pembaharu Ilmu Pengetahuan
Sebagaimana ayahnya, khalifah al-Makmun sangat menaruh perhatian besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, maka tidak heran dimasa ia menjabat sebagai khalifah Dinasti Abbasiyah terjadi pencapaian masa kejayaan dan kegemilangan peradaban Islam diberbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan dan banyak melahirkan ilmuwan yang ahli dibidangnya masing-masing.
Pada tahun 802 Masehi, Harun Ar-Rasyid ayah dari Al-Makmun dan Al-Amin memerintahkan Al-Amin untuk menggantikannya, dan al-Makmun menjadi gubernur di khurasan dan sebagai khalifah setelah al Amin. Dilaporkan bahwa Al Makmun lebih tua dari dua saudaranya, tetapi ibunya berasal dari Persia, sedangkan ibu Al Amin merupakan anggota keluarga Abbasiyah.
Setelah meninggalnya Harun Ar-Rasyid pada tahun 809 Masehi, hubungan antara dua saudara tersebut memburuk. Sebagai balasan atas gerakan Al-Makmun di luar kekhalifahan, Al-Amin mengangkat anaknya sendiri, yaitu Musa, sebagai penggantinya.
Hal ini merupakan pelanggaran terhadap wasiat Ar-Rasyid, yang mengakibatkan terjadinya perang saudara di mana Al-Makmun merekrut pasukan Khurasani yang dipimpin oleh Tahir bin Husain (meninggal 822), mengalahkan pasukan Al Amin dan mengepung Baghdad. Pada 813 Masehi, Al Amin dipenggal dan Al Makmun menjadi khalifah.
Abdullah ibnu Harun Ar-Rasyid, lebih dikenal dengan panggilan Al-Makmun, dilahirkan pada tanggal 15 Rabi’ul Awal 170 Hijriyah/ 786 Masehi, bertepatan dengan wafat kakeknya Musa Al-Hadi dan pengangkatan ayahnya, Harun Ar-Rasyid. Ibunya, bekas seorang budak yang dinikahi ayahnya bernama Murajil dan meninggal setelah melahirkannya.
Al-Makmun anak yang jenius. Sebelum usia 5 tahun dididik agama dan membaca Al-Qur’an oleh dua orang ahli yang terkenal bernama Kasai Nahvi dan Yazidi. Untuk mendalami Hadits, Al-Makmun dan Al-Amin dikirim ayahnya, Harun Ar-Rasyid kepada Imam Malik di Madinah.
Al Makmun dan saudaranya belajar kitab al-Muwattha karangan Imam Malik. Dalam waktu yang sangat singkat, al-Makmun telah menguasai Ilmu-ilmu kesusateraan, tata Negara, hukum, hadits, falsafah, astronomi, dan berbagai ilmu pengetahuaan lainnya. Ia juga hafal al-Qur’an dan ahli juga menafsirkannya.
Setelah ayah mereka, khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal, jabatan kekhalifahan sebagaimana wasiat dari Harun Ar Rasyid diserahkan kepada saudaranya dan Al-Makmun mendapatkan jabatan sebagai gubernur di daerah Khurasan. Setelah Al-Amin meninggal, Al-Makmun menggantikannya menjadi Khalifah.
Sebagaimana ayahnya, Khalifah Harun Ar-Rasyid, Al-Makmun adalah Khalifah Dinasti Bani Abbasiyyah yang besar dan menonjol. Ia memiliki sifat-sifat yang agung, diantara sifat-sifat yang menonjol dari diri Al-Makmun, diantaranya : Tekadnya kuat, penuh kesabaran, menguasai berbagai keilmuan, penuh ide, cerdik, berwibawa, berani dan toleran.
Berikut adalah beberapa pencapaian kejayaan dan gemilangan peradaban Islam yang pernah diraih Al-Makmun selama menjabat sebagai khalifah dimasa pemerintahannya, diantaranya:
1. Kemajuan Dibidang Pertanian dan Perdagangan
2. Kemajuan Dibidang Pendidikan
1. Kemajuan Dibidang Pertanian dan Perdagangan
Dengan keamanan terjamin, kegiatan pertanian berkembang dengan pesat. Pertanian dikembangkan dengan luas. Buah-buahan dan bunga-bungaan dari Parsi makin meningkat dan terjamin mutunya. Anggur dari Shiraz, Yed dan Isfahan telah menjadi komoditi penting dalam perdagangan diseluruh Asia.
Tempat-tempat pemberhentian kafilah dagang menjadi ramai dengan kafilah-kafilah yang datang dan memencar ke berbagai penjuru. Lalu lintas dagang dengan Tiongkok melalui dataran tinggi Pamir atau yang disebut dengan Jalan Sutera (Silk Road), dan Jalur Laut (Sea Routes) dari teluk Parsi menuju bandar-bandar lainya sangat ramai.
2. Kemajuan Dibidang Pendidikan
Al Makmun memiliki perhatian besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dimulai oleh Khalifah Al Mansur, dilanjutkan Khalifah Harun Ar Rasyid, semakin mendapat puncaknya oleh Al Makmun. Ia mendorong dan menyediakan dana besar untuk melakukan gerakan penerjemahan karya-karya kuno dari Yunani dan Syria ke dalam bahasa Arab, seperti ilmu kedokteran, astronomi, matematika dan filsafat.
Para penerjemah yang termasyhur adalah Yahya bin Abi Manshur, Qusta bin Luqa, Sabian bin Tsabit bin Qura, dan Hunain bin Ishaq yang digelari Abu Zaid Al-Ibadi. Selain itu, Hunain bin Ishak, ilmuwan Nasrani menerjemahkan buku-buku Plato dan Aristoteles atas permintaan Al Makmun.
Al Makmun juga mengirim utusan kepada Raja Roma, Leo Armenia, untuk mendapatkan karya-karya ilmiah Yunani Kuno yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Al Makmun mengembangkan perpustakaan Bait Al Hikmah yang didirikan sang ayah, Khalifah Harun Ar Rasyid, menjadi pusat ilmu pengetahuan, yang berhasil melahirkan sederet ilmuwan Muslim yang melegenda.
Selanjutnya dibangun Majlis Munazharah, sebagai pusat kajian agama. Pada masanya muncul ahli Hadis termasyhur, Imam Bukhari dan sejarawan terkenal, al-Waqidi. Perluasan Daerah Islam dan penertiban Administrasi Negara Di era kekhalifahan Al-Makmun, Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikuasa yang sangat disegani.
Wilayah kekuasaan dunia Islam terbentang luas mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur. Dalam mengembangkan wilayah kekuasaan di zaman Al Makmun, ada beberapa peristiwa besar yang dicapai, diantaranya penaklukan Pulau Kreta (208 Hijriyah / 823 Masehi), dan juga penaklukan Pulau Sicily (212 Hijriyah / 827 Masehi).
Kemudian pada tahun 829 Masehi, wilayah Islam mendapat serangan dari Imperium Bizantium Romawi. Di penghujung tahun 214 Hijriyah / 829 Masehi, dengan pasukan yang besar menyerang kekuasaan imperium Bizantium, pada tahun 832 Masehi berhasil menduduki wilayah Kilikia dan Lidia.
Tetapi belum seluruhnya menaklukkan Bizantium Al-Makmun keburu meninggal pada tahun 218 Hijriyah / 833 Masehi dan perjuangan selanjutnya dilanjutkan oleh saudaranya, yaitu Al-Mu’tashim.
Demikian bahasan tentang biografi Abdullah Al-Makmun, khalifah Abbasiyah pembaharu ilmu pengetahuan. Semoga ada hikmah dan pelajaran untuk generasi masa kini dan yang akan datang.
Post a Comment for "Abdullah Al-Makmun, Khalifah Abbasiyah Pembaharu Ilmu Pengetahuan"