Peristiwa Hijrahnya Umat Muslim ke Habasyah (Abesinia)

Table of Contents
Peristiwa hijrahnya para sahabat dan para pengikut Nabi Muhammad saw ke negeri Habsy atau Habasyah, terjadi karena situasi sosial masyarakat Mekkah sudah tidak memungkinkan lagi sebagai tempat untuk menyampaikan ajaran Islam, terutama dalam mengajarkan masalah keyakinan dalam hal peribadatan yang berdasarkan menurut ajaran Islam.


Masyarakat mekkah menilai bahwa apa yang disampaikan oleh nabi Muhammad Saw merupakan ajaran yang akan merusak dan memecah belah persatuan di antara keluarga dan suku bangsanya. Waktu itu suku Quraisy merupakan suku yang terbesar di Mekkah, tokoh-tokoh suku ini paling getol dalam menghalangi upaya dakwah Nabi saw.

Karena rasa takut akan hilangnya kekuasaan, maka kaum kafir Quraisy semakin keras dalam melancarkan penolakan terhadap ajaran Nabi Muhammad saw bahkan mengajak suku-suku yang lain untuk bergabung dalam menentang dan menolak ajaran Nabi saw. Berikut adalah beberapa peristiwa yang terjadi dalam hijrahnya umat Islam ke Habasyah (Abisinia).

Berbagai penindasan dan penyiksaan kaum kafir Quraisy semakin keras, membuat Nabi Muhammad saw dan pengikutnya berpikir untuk menyelamatkan diri. 

Dalam kondisi tersebut tu­runlah surah Az Zumar, yang berisi tentang perintah hijrah. Allah Swt ber­firman dalam Quran surat Az-Zumar ayat 10, berbunyi:

قُلْ يَاعِبَادِ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَاحَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ {1

Artinya : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. Qs. Az Zumar ayat 10.

Nabi Muhammad saw, memerintahkan kaum muslimin agar hijrah ke Habasyah, karena raja Habasyah, Ashimmah An Najasyi, adalah seorang raja yang adil. Maka bulan Rajab tahun kelima ke­nabi­an, hijrahlah kelompok pertama terdiri dari dua belas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Pemimpinnya Utsman bin Affan, yang hijrah bersama istri­­nya, Sayyidah Ruqayyah, putri Ra­sul­ullah SAW. 

Terjadinya umat Islam melakukan Hijrah ke negeri Habasyah terjadi dua kali. Putri Nabi Muhammad saw yang bernama Ruqayyah kembali bersama suami­nya (Utsman bin Affan) bergabung dengan kelompok hijrah yang kedua. 

Kemudian pihak kaum Quraisy merasa khawatir akibat dari adanya umat islam hijrah Habasyah. Mereka merasa takut bahwa ajaran Islam akan meluas dan menyebar ke luar Mekkah dan nantinya mereka akan mendapat bantuan dan pertolongan dari luar Mekkah. 

Akhirnya kaum kafir Quraisy mengirim dua orang utusan yang cerdas yaitu Abdullah bin Abi Rabi‘ah dan Amr bin Al 'Ash bin Wail As-Sahmi. 

Mereka pun mengumpulkan hadiah-hadiah yang akan dibawa kedua­nya untuk An-Najasyi. Me­reka berniat yaitu ingin merusak hubungan baik antara raja an-Najasyi dan orang-orang Islam yang melakukan hijrah ke negerinya tersebut. 

Akhirnya dua orang utusan dari kaum Quraisy itu pergi menuju ke Habasyah. Mereka pergi kesana tidak dengan tangan kosong tapi mereka sambil menyerah­kan barang berupa ha­diah­ kepada raja Habasyah. Kemudian mereka me­minta kepada raja, agar sang raja mau mengembalikan kepada mereka orang-orang yang me­ning­galkan agama mereka. 

Namun, raja habasyah menolaknya dan sikapnya bahwa semua yang ada di tempatnya akan berada dalam per­lindungannya dengan aman. Akhirnya kedua utusan dari kaum Quraisy tersebut kembali ke Mekkah dengan tangan hampa dan memberitahukan sikap raja Habasyah. 

Demikianlah bahasan singkat tentang peristiwa hijrahnya umat Muslim ke Habasyah (Abesinia).
Dan's
Dan's العِلْمُ صَيْدٌ وَ الْكِتَابَةُ قَيْدُهُ