Peristiwa Fathu Makkah | Pembebasan Kota Makkah

Table of Contents

Dadanby - Peristiwa Fathu Makkah atau pembebasan kota Makkah terjadi pada tahun 630 Masehi, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 Hijriyah. Yang mana pada saat itu Nabi Muhammad saw bersama 10.000 pasukan bergerak dari Madinah memasuki kota Makkah, dan langsung menguasai Makkah tanpa ada pertumpahan darah dan langsung menghancurkan semua patung yang ada di sekeliling bangunan Ka'bah.

Meskipun Nabi Muhammad membawa jumlah pasukan yang banyak tapi bukan untuk membalas segala keburukan orang-orang Mekkah khususnya orang-orang Quraisy yang pernah memusuhi beliau dan para sahabatnya, akan tetapi ingin membersihkan Ka'bah dari segala kemusyrikan terutama dari patung-patung berhala.

Latar Belakang Peristiwa 

Kesepakatan gencatan senjata selama 10 tahun yang telah dibuat antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy sudah berjalan selama 2 tahun yang dinamakan dengan perjanjian hudaibiyah, namun ternyata suku Bani Bakar dibantu oleh kaum kafir Quraisy menyerang dan membantai kaum Bani Khuza’ah yang telah menyatakan bergabung dengan Umat Islam di Madinah.

Akibat adanya peristiwa tersebut, perwakilan dari kaum Bani Khuza’ah mengadukan peristiwa tersebut kepada baginda Nabi Muhammad saw. dikarenakan peristiwa tersebut telah melanggar perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati bersama antara Nabi Muhammad saw dan kaum Kafir Quraisy. 

Adapun sikap terhadap tindakan kafir Quraisy, maka Nabi Muhammad saw mengirim utusan kepada pembesar kafir Quraisy dengan misi perdamaian dengan usulan bahwa kaum Quraisy di antaranya harus melakukan tiga hal, yaitu:

1. Mengganti rugi terhadap para korban suku Khuza’ah, atau
2. Menghentikan persekutuan dengan Bani Bakar, atau
3. Menyatakan pembatalan perjanjian Hudaibiyah

Disodorkan tiga pilihan tersebut ternyata kaum Quraisy memilih usulan ketiga yaitu menyatakan pembatalan perjanjian Hudaibiyah. Akibat pilihan tersebut, Nabi Muhammad saw menyiapkan pasukan tersbesar sepanjang sejarah Islam. Nabi Muhammad berangkat ke Mekkah bersama 10.000 pasukan untuk menyerang kota Makkah. 

Pada awalnya, Nabi Muhammad saw merahasiakan persiapan pasukannya. Tapi berita tersebut tersebar sampai Mekkah. Berita tersebut disebarkan oleh Hatib bin Abi Bathla’ah yang mengirim surat kepada keluarganya melalui seorang budak dar Bani Muthalib.

Surat tersebut berisi tentang persiapan Nabi Muhammad saw dengan 10.000 pasukan untuk menyerang Makkah. Dia merasa sedih dan kasihan terhadap kerabatnya di Kota Mekkah dan tidak ingin Makkah hancur di tangan umatnya sendiri. Karena alasan itu, Nabi Muhammad saw memaafkan Hatib bin Abi Bathla’ah. 

Peristiwa Tterjadinya Fathu Makkah

Nabi Muhammad saw mempersiapkan pasukan yang besar dalam rangka menakut-nakuti kafir Quraisy dan menunjukan kepada mereka bahwa Islam sudah berkembang dan Umat Islam memiliki pasukan yang besar dan kuat. Selama perjalanan, pasukan umat Islam selalu mengumandangkan takbir dan tahmid yang membuat gentar seluruh masyarakat Makkah. 

Nabi Muhammad berpesan kepada pasukannya untuk tidak merusak dan mengotori kota Makkah dengan peperangan. 

Sebelum memasuki kota Makkah, Nabi Muhammad saw memerintahkan pasukannya untuk berkemah di dekat kota Makkah. Beliau mempersiapkan pasukannya sebelum penaklukan Makkah. Pasukan umat Islam terbagi menjadi 4 kelompok.

Mereka akan memasuki kota Makkah sesuai perintah Nabi Muhammad saw. Mereka akan masuk dari empat arah mata angin yaitu Utara, selatan, Barat, dan Timur. Melihat kondisi seperti, Abu Sufyan bin Harb datang menemui Nabi Muhammad saw dan menyatakan keislamannya di hadapan Nabi Muhammad dan Umat Islam. 

Setelah itu, Nabi saw memberikan kepercayaan kepada Abu Sufyan sebagai perantara dengan kaum Quraisy. Dalam hal ini Nabi Muhammad memberikan keamanan bagi Abu Sufyan dan keluarganya dengan menyarankan bahwa orang yang masuk ke rumah Abu Sufyan akan selamat, orang yang masuk masjid akan selamat, dan orang yang menutup pintu rumahnya rapat-rapat akan selamat. 

Setelah persiapan selesai, Nabi Muhammad dan pasukannya yang terbagi menjadi 4 kelompok masuk kota Makkah dari 4 penjuru. Sehingga kota Makkah terkepung oleh Umat Islam. Nabi Muhammad saw dan pasukannya masuk Makkah dengan damai. Akhirnya tepat tanggal 1 Januari 630 Masehi kota Makkah dapat dikuasai Nabi Muhammad saw dan umat Islam. 

Nabi Muhammad saw langsung menuju Ka’bah dan melakukan thawaf. Setelah itu, Nabi Muhammad saw menghadap orang-orang yang telah berkumpul di masjid. Dan Nabi Muhammad Memaafkan semua kesalahan mereka. 

Penghancuran Patung-patung Berhala

Setelah melakukan Tawaf, kemudian Nabi Muhammad saw menghancurkan berhala-berhala sebanyak 360 berhala yang mengelilingi Ka’bah. Setelah bersih dari berhala, Nabi Muhammad saw memerintahkan Bilal untuk melakukan azan di atas Ka’bah. Kemudian Umat Islam melakukan shalat berjamaah dengan Nabi Muhammad saw. 

Pada saat itulah, nampak kemenangan umat Islam, karena sejak saat itu datang berbondong-bondong masyarakat Makkah masuk Islam. Diantara pembesar Quraisy yang masuk Islam adalah Muawiyah bin Abu Sufyan, Hindun binti Uthbah, Muth’ib bin Abu Lahab, Ummu Hanie binti Abi Thalib, dan lain-lain. 

Nabi muhammad saw tinggal di Makkah selama 15 hari. Dalam kesempatan itu lalu beliau mengajarkan kepada penduduk makkah yang baru masuk Islam tentang tata cara beribadah kepada Allah swt dan mengatur urusan kenegaraan dan pemerintahan.

Demikianlah pembahasan mengenai peristiwa fathu Makkah | pembebasan kota Makkah.
Semoga ada pelajaran berharga untuk kita semua. Wallaahu A'lam
Dzul
Dzul العِÙ„ْÙ…ُ صَÙŠْدٌ Ùˆَ الْÙƒِتَابَØ©ُ Ù‚َÙŠْدُÙ‡ُ