Kisah Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
Terjadinya peristiwa perjalanan panjang Nabi Muhammad saw yang terjadi pada malam hari namun jaraknya sangat jauh diluar nalar pemikiran manusia, sehingga kisah ini memerlukan keimanan tingkat tinggi dan mendalam khususnya bagi umat Islam, sebab peristiwa ini sangat jauh dari jangkauan daya nalar otak akal manusia pada umumnya.
Perjalanan ini sangat dikenal dengan sebutan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw, Pada saat kejadian ini selesai lalu Nabi Saw berniat untuk menceritakan kebenaran peristiwa ini, hanya ada satu orang yang pertama mempercayainya yaitu seorang sahabat yang bernama Abu Bakar, atas sikapnya ini maka Abu Bakar diberi gelar dengan sebutan Ash-Shiddiq yang berarti yang membenarkan.
Pengertian
Kata Isra' berasal dari bahasa Arab yang berarti perjalanan malam, sedangkan menurut istilah, Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil ‘Aqsha atau Baitul Maqdis di Palestina. Mi’raj berarti naik atau menuju keatas.
Menurut istilah Mi’raj adalah: Naiknya Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil ‘Aqsha menuju ke al Arsy (Sidrotul Muntaha) untuk menghadap Allah Swt Isra’ Mi’raj adalah pertolongan dari Allah Swt untuk Nabi yang mulia ini.
Pada malam ke-27 Rajab dari tahun kesepuluh masa kenabian, ketika Rasulullah tertidur, tiba-tiba Jibril mendatangi beliau dengan membawa Buraq, yang dapat berlari kencang laksana kilat, lalu Jibril menaikkan beliau di atas Buraq ini yang kemudian dari sana beliau dinaikkan ke langit dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang agung.
Allah Swt berfirman dala Qs. Al-Isra ayat 1 :
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya: Maha suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya ) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. Al-Isra’ ayat : 1) Perjalanan Nabi Muhammad Saw dengan Malaikat Jibril yang pertama menuju Masjidil Aqsha di Palestina, selama perjalanan mereka singgah di 5 (lima) tempat, yaitu :
1. Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah al-Munawarah.
2. Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa as ketika dikejar tentara Fir’aun.
3. Thursina, yaitu tempat Nabi Musa menerima kitab Taurat
4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa as
5. Masjidil Aqsha di Pelestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut.
Langit ke-2, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq AS
Langit ke-3, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf AS
Langit ke-4, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris AS
Langit ke-5, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun AS
Langit ke-6, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS
Langit ke-7, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim AS
a. Nabi Muhammad Saw melihat orang yang memotong padi (panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril, “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab; “Mereka itu adalah umatmu yang gemar beramal jariah yang kemudian mereka terus menerus memetik pahalanya dari Allah Swt”.
b. Nabi Muhammad Saw. melihat orang yang memukul kepalanya terus menerus, lantas beliau bertanya pada Jibril ”Siapakah mereka itu ya Jibril?” dijawabnya “Mereka itu ibarat umatmu yang enggan bershalat, yang kelak sangat menyesal dengan memukul kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.
c. Nabi Muhammad Saw melihat kuburan yang sangat harum baunya, lalu beliau bertanya ”Apakah itu ya Jibril?” jawabnya, “Itu kuburan Masithoh dan anaknya. Dia mati karena disiksa dengan digodok oleh Fir’aun karena ia mempertahankan imannya kepada Allah Swt.
d. Nabi Muhammad Saw melihat orang yang dihadapannya ada dua buah hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memilih makanan busuk. Rasulullah bertanya : ”Ya, Jibril siapakah mereka itu?”. Jibril menjawab : ”Ya, Rasulullah, itu bagaikan umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal baik dan berpahala”.
2. Tamsil dalam peristiwa Mikraj
Nabi Muhammad Saw. melihat orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat ke kiri merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat ke kanan dia berseri seri gembira dan tersenyum senyum.
Berikut ini merupakan hikmah dari peristiwa terjadinya Isra Miraj, yaitu :
1. Menghilangkan perasaan sedih dan gundah dalam diri Nabi Muhammad Saw. yang disebabkan oleh meninggalnya pembelanya yang utama yaitu, pamannya Abu Thalib dan isterinya siti Khadijah.
4. Allah Swt mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad Saw dengan para Nabi dan Rasul terdahulu agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.
7. Nabi Muhammad Saw dapat bertemu langsung kepada Allah Swt.
2. Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa as ketika dikejar tentara Fir’aun.
3. Thursina, yaitu tempat Nabi Musa menerima kitab Taurat
4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa as
5. Masjidil Aqsha di Pelestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut.
Di setiap persinggahan Nabi Muhammad Saw selalu melakukan shalat dua rakaat. Nabi Muhammad Saw, juga disuguhi dua buah gelas yang berisi susu dan arak, Nabi Muhammad Saw mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat kepada Nabi Muhammad Saw. karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam shalat Rasulullah Saw bersama Malaikat Jibril menuju Sidratul Munthaha untuk menghadap Allah Swt. Dalam perjalanan menuju Sidrotul Munthaha Nabi Muhammad Saw dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit dan bertemu dengan beberapa nabi dan rasul yang masih hidup dan tinggal di langit.
Para Nabi yang Bertemu dengan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Mikraj
Langit ke-1, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam ASLangit ke-2, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq AS
Langit ke-3, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf AS
Langit ke-4, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris AS
Langit ke-5, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun AS
Langit ke-6, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS
Langit ke-7, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim AS
Setelah melewati ke tujuh lapis langit tersebut nabi Muhammad Saw diajak ke Baitul Makmur tempat para Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian Rasulullah Saw naik menuju Sidratul Munthaha dan dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.
Kemudian Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw Untuk melaksanakan Shalat sebanyak lima puluh waktu. Ketika hendak turun Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Musa AS dan di ceriterakanlah apa yang telah diperintahkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.
Nabi Musa AS menyuruh Nabi Muhammad Saw untuk kembali menghadap Allah Swt untuk memohon keringanan perintah shalat, Allah Swt memberi keringanan kepada Nabi Muhammad Saw menjadi lima waktu untuk setiap harinya. Dan Allah Swt. Menjanjikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad Saw seperti melaksanakan shalat 50 waktu.
Respon Masyarakat Mekkah terhadap Peristiwa Isra Mi'raj
Peristiwa isra' dan Miraj Nabi Muhammad Saw, dalam waktu singkat telah tersebar luas kabarnya di masyarakat Mekkah. Mengenai peristiwa itu kaum kafir Quraisy semakin membenci serta mengejek dan mencemooh Nabi Muhammad Saw. Abu Jahal menantang kepada Nabi Muhammad Saw untuk menceriterakan peristiwa itu kepada masyarakat Mekkah.
Setelah masyarakat Mekkah berkumpul maka Nabi Muhammad Saw. menceriterakan peristiwa itu dengan rinci dan tiada yang terlewati. Mendengar cerita Nabi Muhammad Saw bagi umat Islam yang masih lemah imannya banyak yang menjadi murtad tetapi bagi yang kuat imannya tetap tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu, sebab mereka telah yakin tentang kebenaran Nabi Muhammad Saw.
Cerita lain dari peristiwa ini terhadap apa yang dilakukan Abu Bakar Ash Shidiq, ia mempunyai sikap yang berbeda dengan yang lain, setelah ia datangi orang-orang yang masih ragu dengan peristiwa Isra’ Mi’raj, ia mendatangi Rasulullah Saw. dan meminta penjelasan langsung dari beliau.
Setelah mendengar sendiri dari Rasulullah Saw. Abu Bakar Ash Shidiq langsung menerimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad Saw memanggilnya dengan sebutan ”Ash-Shidiq”.
Contoh-contoh Kejadian Peribaratan Keadaan Manusia dalam Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
1. Tamsil dalam Israa. Nabi Muhammad Saw melihat orang yang memotong padi (panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril, “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab; “Mereka itu adalah umatmu yang gemar beramal jariah yang kemudian mereka terus menerus memetik pahalanya dari Allah Swt”.
b. Nabi Muhammad Saw. melihat orang yang memukul kepalanya terus menerus, lantas beliau bertanya pada Jibril ”Siapakah mereka itu ya Jibril?” dijawabnya “Mereka itu ibarat umatmu yang enggan bershalat, yang kelak sangat menyesal dengan memukul kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.
c. Nabi Muhammad Saw melihat kuburan yang sangat harum baunya, lalu beliau bertanya ”Apakah itu ya Jibril?” jawabnya, “Itu kuburan Masithoh dan anaknya. Dia mati karena disiksa dengan digodok oleh Fir’aun karena ia mempertahankan imannya kepada Allah Swt.
d. Nabi Muhammad Saw melihat orang yang dihadapannya ada dua buah hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memilih makanan busuk. Rasulullah bertanya : ”Ya, Jibril siapakah mereka itu?”. Jibril menjawab : ”Ya, Rasulullah, itu bagaikan umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal baik dan berpahala”.
2. Tamsil dalam peristiwa Mikraj
Nabi Muhammad Saw. melihat orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat ke kiri merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat ke kanan dia berseri seri gembira dan tersenyum senyum.
Nabi bertanya : “Siapakah orang itu, ya Jibril?”, jawab Jibril :”Ya Rasulullah dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam AS. Bila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya di dunia berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila menengok ke kanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal shaleh”.
3. Hikmah dari peristiwa Isra Mikraj
3. Hikmah dari peristiwa Isra Mikraj
Berikut ini merupakan hikmah dari peristiwa terjadinya Isra Miraj, yaitu :
1. Menghilangkan perasaan sedih dan gundah dalam diri Nabi Muhammad Saw. yang disebabkan oleh meninggalnya pembelanya yang utama yaitu, pamannya Abu Thalib dan isterinya siti Khadijah.
2. Allah Swt ingin meyakinkan utusan-Nya itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat dikalahkan oleh siapapun.
3. Allah Swt hendak memperlihatkan ke-Maha KuasaNya kepada Nabi Muhammad Saw agar ia tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh musuh yang menghalangi dan membendung dakwah Islam.
4. Allah Swt mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad Saw dengan para Nabi dan Rasul terdahulu agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.
5. Allah Swt memperlihatkan kepada Nabi Muhammad Saw bekas-bekas kejayaan bangsa-bangsa terdahulu yang hancur karena kedurhakaannya kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.
6. Menguji para pengikut Nabi Muhammad Saw apakah mereka itu beriman kepada agama yang selama ini sudah dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami kejadian tersebut.
7. Nabi Muhammad Saw dapat bertemu langsung kepada Allah Swt.
8. Allah Swt menyampaikan perintah untuk melakukan shalat lima waktu kepada Nabi Muhammad saw dan umat-Nya.
Tingkatan terhadap keyakinan atas teradinya peristiwa Isra Mikraj ini merupakan tingkatan keimanan yang tinggi, semoga kita sebagai umatnya meyakini atas peristiwa tersebut meskipun jauh dari jangkauan akal pikiran manusia.
Demikianlah pembahasan tentang kisah Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw. Semoga ada hikmahnya buat kita semua, Aamiin. Wallaahu A'lam
Post a Comment for "Kisah Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW"