Biografi 4 Khulafaur Rasyidin
Semenjak Nabi Muhammad saw wafat, kepemimpinan pemerintahan umat Islam menjadi kosong. Melihat kejadian seperti itu maka para sahabat terdekat Rasulullah saw mengambil inisiatif untuk segera membentuk pemerintahan di bawah seorang pemimpin atau khalifah yang layak menggantikan posisi kepemimpinan setelah Nabi Muhammad saw wafat.
Setelah terjadi perdebatan yang cukup alot dikalangan para sahabat, khususnya kaum Anshor dan Muhajirin, maka terjadilah kesepakatan bahwa yang layak dan pantas menggantikan posisi kepemimpinan setelah Nabi Muhammad saw adalah sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq.
1. Abu Bakar Ash-Shidiq
Abu Bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam. Nama sebelum Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Kal Al Quraisy. Beliau lahir pada tahun ke-2 dari tahun gajah atau dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan bangsawan Quraisy, beliau dikenal dengan sosok yang ulet dan jujur. Beliau merupakan pedagang yang kaya raya. Beliau berdagang dengan jujur sehingga orang-orang tertarik untuk membeli barangnya. Sikap jujurnya hingga beliau mesuk terbawa Islam.
Sejak Usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Nabi Muhammad saw. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rosul dengan menerima wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang dewasa pertama masuk Islam.
Beliau mendapat gelar ash-shidiq atau orang jujur terpercaya karena beliau orang pertama mempercayai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem, dilanjutkan dengan perjalann dari Baitul Maqdis ke Sidrotul Muntaha dalam waktu semalam. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi’raj, orang-orang kafir berkata kepadanya: ‘Teman kamu itu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam’. Beliau menjawab “ Jika ia berkata demikian, maka itu benar”
Allah Ta’ala pun menyebut beliau sebagai Ash Shiddiq:
وَالَّذِي جَآءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ {33
Artinya : "Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. Az Zumar: 33)
Tafsiran para ulama tentang ayat ini, yang dimaksud “orang yang datang membawa kebenaran” (جَاء بِالصِّدْقِ) adalah Nabi Muhammad saw dan yang dimaksud “orang yang membenarkannya” (صَدَّقَ بِهِ) adalah Abu Bakar RA.
Beliau juga dijuluki Ash-Shiddiq karena beliau adalah lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad saw. Nabi saw telah menamai beliau dengan Ash-Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم صعد أُحداً وأبو بكر وعمر وعثمان ، فرجف بهم فقال : اثبت أُحد ، فإنما عليك نبي وصديق وشهيدان
Selama di Mekkah, Peranan beliau sangat besar untuk membantu Nabi Muhammad menyebarkan Islam. Lewat dakwah beliau, ada beberapa dari kalangan bangsawan Quraisy yang masuk Islam seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, sa’ad bin Abi Qaqqash, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Al Arqam bin Abi Al Arqam.
Abu Bakar menguarkan harta bendanya dengan tulus untuk membantu perjuangan dan kejayaan Islam. Beliau rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk kepentingan penyebaran Islam dan membela umat Islam. Dalam salah satu riwayat Abu Bakar memiliki kekayaan sebesar 40.000 dirham. Tapi setelah masuk Islam kekayaan beliau berkurang menjadi 5.000 dirham.
Kaena sebagian besar hartanya beliau berikan kepada fakir miskin dan menolong perjuangan Islam. Abu Bakar mendampingi Nabi Muhammad saw dalam suka dan duka. Beliau melindungi Nabi Muhammad saw dari ejekan dan rencana pembunuhan kafir Quraisy. Beliau selalu setia mendampingi nabi Muhammad saw dimanapun dan kapanpun.
Pada saat Nabi Muhammad sakit dan menjelang wafatnya Nabi Muhammad, Abu Bakar sering menggantikan nabi Muhammad saw menjadi Imam Shalat. Ketika Nabi Muhammad wafat, kaum Anshar mengadakan musyawarah di Saqifah Bani Sa’ad. Mereka membicarakan sosok pemimpin yang akan menggantikan Nabi Muhammad saw. Mereka sepakat memilih Abu Bakar sebagai khalifah atau pengganti Nabi Muhammad Saw.
Para sahabat membai'at Abu Bakar Ash-Shidiq. Ali bin Abi Thalib terlambat membai'at Abu Bakar karena beliau sibuk mengurus jenazah Nabi Muhammad saw. Abu Bakar Shidiq memimpin umat Islam selama 2 tahun.
2. Umar bin Khattab
Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin Abdi ‘Uzza bin Riba’ah bin Abdullah bin Qarh bin Razaah bin ‘Adiy bin Ka’ab. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail al-Shimh al-Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Beliau lahir pada tahun 581 M di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu.
Umar lahir dari keluarga bangsawan, ia bisa membaca dan menulis, yang pada itu merupakan sesuatu yang langka. Beliau memiliki fisik yang tinggi besar dan memiliki karakter keras dan tegas. sehingga disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah. Beliau seorang pemberani dan sering menyelesaikan peperangan yang terjadi di zaman Jahiliyah
Sebelum masuk Islam, Umar melakukan adat istiadat Jahiliyah, antara lain perrnah mengubur putrinya hidup-hidup dan seorang peminum berat . Beliau sangat memusuhi dan membeci Islam. Peristiwa Islamnya Umar bin Khattab sangat istimewa. Suatu hari Umar mencari Nabi Muhammad saw untuk membunuhnya.
Di tengah perjalanan beliau mendapat berita bahwa adiknya yang bernama Fatimah telah masuk Islam. Umar marah dan pergi ke rumah adiknya untuk membuktikan kabar tersebut. Ketika dia tiba di rumah adiknya, ia mendengar adiknya sedang melantunkan beberapa ayat suci al-Qur`an.
Mendengar bacaan tersebut, Umar minta adiknya untuk memberikan lembaran tersebut; namun adiknya tidak memberikan bacaan tersebut sebelum Umar mandi. Selesai mandi Umar menerima lembaran yang dibaca oleh adiknya, maka bergetarlah hatinya ketika membaca ayat-ayat awal pada surat Thaha.
Kemudian Umar bin Khattab pergi ke rumah Nabi Muhammad saw dan menyatakan keislamnnya. maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir pada saat itu. Menurut riwayat Umar masuk Islam setelah masuk Islamnya 40 laki-laki dan 11 perempuan atau orang ke-52 yang masuk Islam; namun ada juga yang berpendapat Umar adalah orang yang ke-40 masuk Islam.
Setelah masuk Islam, sikap keras dan kebencian terhadap Nabi Muhammad saw dan umat Islam mulai berubah menjadi lemah lembut dan tumbuh kecintaan kepada Nabi saw. Sebaliknya sikap tegas dan keras tetap ditunjukan jika berhadapan dengan kafir Quraisy. Dengan watak yang tegas dan keras, Umar bin Khattab menjadi pembela utama Nabi Muhammad saw dan umat Islam dari gangguan kafir Quraisy. Hal ini menjadikan umat Islam semakin kuat dan disegani.
إن اللّه جعل الحق على لسان عمر وقلبه وهو الفاروق فرق اللّه به بين الحق والباطل
“Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar. Allah dengannya membedakan yang hak dan yang batil,”
Umar bin Khattab memiliki pemikiran kritis. Dia sering memprotes kebijakan Nabi Muhammad saw. Yang dianggap tidak rasional. Misalnya tentang perjanjian Hudaibiyah yang menurut dia merugikan umat Islam. Juga ketika Abdullah bin Ubay, tokok munafik Madinah meninggal. Umar bin Khattab menyarankan untuk tidak dishalatkan.
Menurut pendapatnya, Dia dikubur langsung karena dia tokoh munafik yang selalu mengganggu dan merugikan umat Islam. Tapi Nabi Muhammad tidak melakukan hal itu sampai turun wahyu surat at-Taubah ayat 84.
وَلاَتُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَدًا وَلاَتَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ {84
Disamping memiliki daya kritis, tegas, dan keras, Umar bin Khattab memiliki sikap yang sangat mulia yaitu seseorang yang amat mudah menangis bila mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dia akan luluh hatinya jika dibacakan ayat al Quran. Seperti saat meninggalnya nabi Muhammad SAW, beliau merasa tergoncang dan melarang siapapun yang mau memandikan jasad Nabi Muhammad saw.
Beliau menganggap bahwa Nabi Muhammad saw tidak meninggal, melainkan hanya terpisah saja dengan ruhnya dan suatu saat akan kembali lagi. Kemudian Abu Bakar datang dan menyatakan bahwa Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi barangsiapa mau menyembah Allah, Allah selalu hidup dan tak pernah mati. Lalu Abu Bakar membaca surat Ali Imran ayat 144.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولُُ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللهُ الشَّاكِرِينَ {144}
Artinya : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS Ali ‘Imran 144)
Umar bin Khattab meninggal setelah dibunuh oleh Abu Lu’luah pada hari Rabu, 4 Dzul Hijjah 23 H. Beliau ditusuk dengan sebilah pisau ketika beliau sedang melaksanakan shalat. Beliau wafat pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.
3. Utsman Bin Affan
Utsman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy al-Quraisy, Al Umawiy. Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Dilahirkan pada tahun 573 M, tahun kelima setelah kelahiran Nabi Muhammad. Dia berasal dari keluarga kaya raya. Sebelum masuk Islam dia dipanggil Abu Amr. Beliau memiliki sifat jujur dan rendah hati di kalangan umat Islam. Bahkan sebelum masuk Islam, Beliau terkenal dengan kejujuran dan kerendahan hati.
Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan beriman.
Utsman bin Affan memiliki kedudukan kkhusus di mata Nabi Muhammad saw. Dalam salah satu riwayat ketika Aisyah bertanva tentang sikap Nabi Muhammad saw kepada ketiga shahabatnya. Dimana Nabi saw bersikap biasa kepada Abu Bakar dan Umar. Tapi ketika Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah, Nabi saw bersikap lebih baik. Nabi Muhammad saw menjawab:
أَلَا أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ
Dia terkenal seorang kaya raya yang dermawan. Melalui kekayaannya dia dermakan untuk mengembangkan Islam. Sikap dermawan terbuktikan waktu di Madinah. Dia mendermakan 20.000 dirham untuk menggali mata air demi kepentingan umat Islam. Dalam perang Tabuk, Utsman menyumbangkan sekitar 10.000 dinar dan 1.000. unta untuk kepentingan pasukan Tabuk.
Utsman bin Affan merupakan tokoh sentral dalam beberapa peristiwa penting. Pada peristiwa Hijrah pertama ke Habasyah (ektofia), Ustman bin Affan dan istrinya Ruqayah, putri nabi Muhammad saw, merupakan suami istri pertama dalam sejarah Islam yang hijrah. Beliau pergi ke Habsyi atas perintah Nabi Muhammad saw untuk menghidari ancaman dan penyiksaan kafir Quraisy.
Sempat kembali ke Makkah ketika mendapat kabar bahwa kondisi Makkah sudah aman bagi umat Islam. Ketika melihat umat Islam masih dalam tekanan dan penyiksaan kafir Quraisy, Utsman bersama istrinya berhijrah kembali ke Habasyah.
Utsman tidak ikut berperang di badar, karena sedang menunggu Ruqayah yang sakit. Setelah Ruqayah meninggal, Utsman menikah dengan Ummu Kulsum, sehingga dia mendapat gelar Dzul Nurain (pemilik dua cahaya). Gelar Dzul Nurain karena Utsman bin Affan menikahi dua putri Nabi Muhammad saw. Yaitu Ruqayah dan Ummu Kulsum.
Pada peristiwa perjanjian Hudaibiyah, Utsman menjadi utusan Nabi Muhammad kepada Kafir Quraisy. Beliau menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan Nabi Muhammad saw dan pengikutnya ke Makkah buka untuk berperang. Umat Islam datang dalam rangka menjalankan ibadah haji. Ketika Utsman bin Affan di Makkah, tersebar berita bahwa Utsman bin Affan dibunuh.
Akibat berita itu, Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam untuk berbaiat atau sumpah setia untuk membela Islam sampai titik darah penghabisan. Peristiwa tersebut dikenal dengan Baiaturridwan. Pada saat Rasulullah SAW meninggal dunia Utsman baru berusia 58 tahun. Beliau dipercaya menangani urusan kenegaraan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Khattab.
Setelah Umar meninggal, beliau diangkat menjadi khalifah pada tahun 24 Hijriyah dan berusia 70 tahun. Beliau meninggal dibunuh pada hari Jumat tanggal 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah ketika sedang duduk membaca Al Qur’an. Beliau meninggal pada usia 82 tahun.
4. Ali Bin Abi Thalib
Ali bernama lengkap ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Beliau dilahirkan di Makkah pada hari Jum'at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Beliau tinggal bersama Nabi Muhammad saw sejak kecil.
Beliau diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad saw sehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur. Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun. beliau adalah anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam.
Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama masuk Islam, Abu Bakar Ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam. Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapaknya tanah) dari Nabi saw. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena nama itu adalah kenang-kenangan berharga dari Nabi saw.
Ali bin Abi Thalib adalah salah seorang dari sepuluh shahabat yang dijamin masuk surga. Ali adalah orang laki-laki pertama yang masuk Islam dan pertama dari golongan anak kecil. Beliau dinikahkan dengan putri Nabi saw, Fathimah Az-Zahra. Lahir dari Fatimah dua anak yaitu Hasan dan Husein.
Peranan Ali bin Abi Thalib sangat besar. Beliau menggantikan Nabi Muhammad saw di tempat tidurnya ketika Nabi saw mau hijrah. Beliau mempertaruhkan nyawanya karena saat itu rumah Nabi Muhammad sudah dikepung oleh Algojo kafir Quraisy. Setelah itu, dia mendapat siksaan dari Kafir Quraisy.
Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terkait dengan amanat Nabi Muhammad saw. Sehingga beliau sempat beberapa hari tinggal dulu di Makkah. Setelah urusan selesai, beliau menyusul nabi Muhammad saw ke Madinah. Beliau berjalan kaki menuju Madinah. Kemudia beliau ketemu dengan nabi saw di Quba.
Sikap pemberani dan petarung sejati dibuktikan di beberapa peperangan yang diikutinya. Pada perang Badar beliau melakukan duel satu lawan satu dengan kafir Quraisy. Beliau berhasil membunuh musuhnya kafir Quraisy. Begitu juga ketika perang Uhud, beliau merupakan salah satu petarung yang berduel dengan perwakilan kafir Quraisy.
Posisi Ali bin Abi Thalib seperti Harun dengan Nabi Musa. Dalam hadits
عن سعد بن أبي وقاص قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لعلي : " أنت مني بمنزلة هارون من موسى إلا أنه لا نبي بعدي " . متفق عليه
Perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali sebagai khalifah menjadi sulit. Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdurrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kuffah.
Pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali binAbi Thalib menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ketika berusia 64 tahun. Ali bin Abi Thalib dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.