Kisah Perang Badar dan Sebab-sebab Terjadinya


Dadanby - Perang badar merupakan peperangan umat Islam yang pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw bersama Umat Islam, semenjak beliau di utus menjadi seorang utusan di tengah-tengah kaum dengan sebutan kaum Jahiliyah,  kemudian beliau mendapat perintah untuk hijrah ke Madinah untuk melindungi kaum muslimin yang saat itu masih dalam kondisi lemah.

Secara historis, kata “badar” berasal dari nama sumber mata air yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Oleh sebab itu, perang besar di bulan suci Ramadan itu dinamakan perang badar. Pada mulanya, tersiar kabar di Kota Madinah bahwa ada kafilah besar dari kaum Quraisy yang meninggalkan Syam untuk pulang ke Makkah.

Kafilah tersebut membawa barang-barang perniagaan yang nilainya sangat besar berupa 1.000 ekor unta beserta barang-barang berharga lainnya.

Latar Belakang Terjadinya Perang Badar

Peristiwa perang badar terjadi di lembah Badar pada 17 Maret 624 Masehi. Perang Badar bermula pada saat rombongan kafilah Abu Sufyan yang kembali dari Syiria (Syam) yang mengirim utusan kepada penduduk Mekkah untuk meminta perlindungan atas kafilahnya yang sedang dalarn perjalanannya pulang dari Syiria.

Permintaan itu ditanggapi oleh penduduk Mekkah dengan penafsiran bahwa kafilah mereka dicegat oleh umat Islam. Berita tentang pencegatan umat Islam terhadap kafilah Abu Sufyan diterima oleh Abu Jahal, lalu dia naik pitam dan mengirim pasukannya berjumlah sekitar 900-1.000 orang.

Pasukan kaum muslim hanya berjumlah 313, dari jumlah tersebut 240 orang adalah kaum Anshor, karena mereka keluar tidak untuk niat perang hanya menghadang rombongan kafilah Abu Sufyan yang kembali dari syiria.

Adapun pasukan muslim hanya menggunakan kendaraan dua ekor kuda dan 70 ekor unta dan yang membawa bendera adalah Mush’ab bin Umair Al Abdari. Sedangkan pasukan Abu Jahal berjumlah sekitar 900-1000 orang, informasi ini di dapat dari dua hamba sahaya yang bertugas menyiapkan air minum buat pasukan Quraisy.

Setelah ditanya Nabi Muhammad tentang ternak yang disembelih mereka dalam seharinya, mereka menjawab kadang sembilan kadang sepuluh ekor unta. Di lembah Badar tepatnya pada hari 17 Ramadhan 2 Hijriyah atau 17 Maret 624 Masehi, peperangan terjadi antara pasukan kafir Quraisy dan Umat Islam. Pertama-tama terjadi duel antara anggota pasukan.

Tiga anggota pasukan kafir Quraisy, yaitu Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, dan Walid bin Utbah, berhadapan dengan Hamzah, Ali bin Abu Thalib dan Ubaidah dari pihak umat Islam Madinah. Dalam pertempuran itu, ketiga kafir Quraisy terbunuh.

Utbah dibunuh oleh Hamzah, Walid dibunuh oleh Ali, dan Syaibah dibunuh oleh Ubaidah. Setelah itu, terjadi peperangan antara dua pasukan. Umat Islam yang berjumlah 313 dengan perlengakapan sederhana berhasil memenangkan peperangan.

Abu Jahal bersama 70 orang pasukan Mekah terbunuh, sementara pasukan umat Islam 14 orang yang mati syahid terdiri dari 6 orang Muhajirin dan 8 orang Anshar. Kemenangan di Badar memberikan kesan tersendiri, baik bagi umat Islam maupun kafir Quraisy Mekkah. Di antaranya sebagai berikut :

1. Semakin solid kekuatan Umat Islam di Madinah
2. Menjadi dasar pemerintahan Nabi di Madinah
3. Kemenangan militer umat Islam yang pertama
4. Semangat jihad perang badar sangat berpengaruh terhadap dakwah Islam pada hari-hari berikut

Masalah tawanan perang, para sahabat berbeda pendapat. Umar bin Khatab mengusulkan agar tawanan dibunuh. Sedangkan Abu Bakar menyarankan agar dilepaskan. Nabi Muhammad membuat keputusan yang seimbang dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki para tawanan ini.

Akhirnya bersepakat untuk melepaskan mereka dengan cara tebusan yaitu satu orang tawan dengan harga 120 dinar. Sementara yang tidak mampu membayar diwajibkan untuk mengajar baca tulis kepada penduduk Madinah.

Bagi kaum muslimin perang Badar ini adalah perang besar yang pernah terjadi yang patut di banggakan, tapi Nabi Muhammad mengajak tetap semangat tetap waspada terlebih pada hawa nafsu.

Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu. Juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ad-Dailami. Hadits ini juga dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush-Shaghîr, no. 1099. Beliau berkata :

Artinya : "Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan dirinya dan hawa nafsunya".

Berjuang melawan hawa nafsu yang selalu mengajak untuk berbuat malas dalam beribadah kepada Allah, nafsu yang mengajak pada perbuatan yang dilarang oleh Allah adalah hal yang penting bagi manusia, dan nafsu tersebut patut untuk diperangi oleh diri sendiri.

Mengutif dari laman gramedia.com bahwa dalam kitab suci Al-Quran, perang badar dijelaskan dalam beberapa ayat di Surat Ali-Imran. Yaitu :

وَلَقَدۡ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدۡرٖ وَأَنتُمۡ أَذِلَّةٞۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

Artinya : “Sesungguhnya Allah telah menolongmu dalam peperangan Badar. Padahal, kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Oleh sebab itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu mensyukuri-Nya.” Qs. Ali Imran 3:123

إِذۡ تَقُولُ لِلۡمُؤۡمِنِينَ أَلَن يَكۡفِيَكُمۡ أَن يُمِدَّكُمۡ رَبُّكُم بِثَلَٰثَةِ ءَالَٰفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُنزَلِينَ

Artinya : “(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin ‘Apakah tidak cukup bagimu Allah membantumu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”. Qs. Ali Imran 3:124

بَلَىٰٓۚ إِن تَصۡبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأۡتُوكُم مِّن فَوۡرِهِمۡ هَٰذَا يُمۡدِدۡكُمۡ رَبُّكُم بِخَمۡسَةِ ءَالَٰفٖ مِّنَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ مُسَوِّمِينَ

Artinya : “Ya (cukup). Jika kamu bersabar dan siap siaga, lalu mereka datang menyerangmu dengan seketika, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” Qs. Ali Imran 3:125

وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشۡرَىٰ لَكُمۡ وَلِتَطۡمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِۦۗ وَمَا ٱلنَّصۡرُ إِلَّا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ

Artinya : “Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa. Qs. Ali Imran 3:126

Demikian bahasan singkat tentang kisah perang Badar dan sebab-sebab terjadinya.