Tokoh-Tokoh Islam yang Berperan dalam Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Abbasiyah

Table of Contents

Dadanby - Kebijakan pemerintahan Dinasti Abbasiyah yang mendukung aktivitas intelektual dan riset, pada akhirnya melahirkan tokoh-tokoh Muslim yang mampu menciptakan berbagai hal kemajuan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan baik pengetahuan umum maupun dalam bidang ilmu keagamaan. Para ilmuwan tersebut bekerja dengan sungguh-sungguh karena tarap kesejahteraan mereka diperhatikan.

Berbagai cabang disiplin ilmu pengetahuan yang baru terus bermunculan dan berhasil diciptakan. Kegiatan utama daripada tokoh-tokoh ini adalah menterjemahkan buku-buku karya-karya orang yunani yang kemudian disalin kedalam bahasa Arab. Kegiatan ini tentunya memerlukan waktu, ketelitian dan kejelian.

Kemajuan Bidang Ilmu Pengetahuan Umum

1.   Bidang Ilmu Filsafat

a.  Al Farabi, nama lengkapnya Muhammad bin Turkhan Abi Nasir Al Farabi, ia lahir pada tahun 870 Masehi di Farab, sebuah kota di Turki Tengah (kini tidak ada lagi). Sejak kecil, rajin belajar dan memiliki otak yang cerdas. Ia belajar agama, bahasa Arab, bahasa Turki, dan bahasa Parsi. Karya-karya al-Farabi: 
  • Agrad al Kitab ma Ba’da Tabi’ah (Intisari Buku Metafisika)
  • Al–Jam’u Baina Ra’yai al-Hakimaini (Mempertemukan dua pendapat Filusuf : Plato dan Aristoteles).
  • ‘Uyun al Masa’il (Pokok-pokok persoalan)
  • Ara’u Ahl al–Madinah (Pikiran-pikiran Penduduk Kota)
  • Ihsa’ al-‘Ulum (statistik Ilmu)
b.  Ibnu Rusyid, Nama lengkapnya adalah Abu Al Khalid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusd, lahir di Cordova pada tahun 520 H / 1126 H, dibesarkan dalam lingkungan keluarga terdidik, di barat ia dikenal dengan nama Averoes. 

Karya-karya Ibnu Rusyid: Bidayah al-Mujtahid, yang membahas tentang ilmu hukum, dan kitab al-Kulliya, yang membahas tentang ilmu kedokteran

c.  Ibnu Bajjah, Nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin As-Sa’igh At-Tujibi As-Sarakusti, tapi lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Saligh. Di Barat, Ibnu Bajjah dikenal dengan nama Avempace, Avenpace, atau Aben Pace, lahir pada tahun 1802 di Saragosa, Spanyol, sebagai anak dari seorang pandai emas. Karya-karyanya, yaitu:
  • Kitab takbir al-mutawahhid, ini adalah kitab yang paling popular dan penting dari seluruh karya tulisnya. Kitab ini berisikan akhlak dan politik serta usaha-usaha individu menjauhkan diri dari segala macam keburukan-keburukan dalam masyarakat negara, yang disebut sebagai insanmuwahhid (manusia penyendiri)
  • Risalat al-wada’, risalah ini membahas penggerak pertama (Tuhan), manusia, alam, dan kedokteran.
  • Risalat al-ittishal, risalah ini menguraikan tentang hubungan manusia dengan akal fa’al.
  • kitab al-nafs, kitab ini menjelaskan tentang jiwa.
  • Ibnu Bajjah meninggal dunia pada tahun 55 H/ 1138 M.
d.  Ibnu Thufail, Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Abd Al-Malik Ibn Muhammad Ibn 
Thufail Al-Qoisyi, lahir di Cadix, provinsi Granada Spanyol pada tahun 506 H/1110 M. Ia termasuk dalam keluarga suku Arab terkemuka, Qais. Di Barat terkenal dengan sebutan Abu Bacer. Selain terkenal sebagai filosof muslim, juga seorang dokter, ahli matematika dan kesusastraan (penyair) dari dinasti Al-Muwahhid Spanyol. Ia memulai kariernya sebagai dokter praktik di Granada.

Karya-karyanya: Hayy Ibn Yaqzhan fi asrar al-Hikmah al-Masyriqiyyah (Hidup Anak yang sadar, rahasia-rahasia hikmah dari Timur) sebuah roman filsafat yang sarat makna dan kritis, menggambarakan orang yang mempunyai akal fikiran sebagai fitroh bagi setiap manusia akan menemukan kebenaran (Tuhan).

2.  Bidang Ilmu Kedokteran

Tokoh ilmuwan Muslim dibidang kedokteran yang terkenal diantaranya: 
  1. Ali bin Rabban At-Tabbari adalah orang pertama yang mengarang buku kedokteran yaitu Firdaus al-Hikmah (850 M).
  2. Ar-Razi atau Razes (809-873 M), menulis buku terkenal mengenai cacar dan campak yang diterjemahkan dalam bahasa latin.
  3. Ibnu Sina, menemukan sistem peredaran darah pada manusia dan menjadi sangat termasyhur karena bukunya Qanun fi al-Thibb, diterjemahkan di Eropa pada pertengahan kedua abad ke-15 M dan dijadikan pegangan dalam bidang kedokteran hingga sekarang. Dia dijuluki Ibnu “Raja Obat” serta dianggap sebagai perintis tentang penyakit syaraf dan berbagai macam penyakit.
  4. Hunain bin Ishaq Al Abadi (810-878 M), dokter dari ahlu Dzimmah, penganut agama Kristen dari mazhab Nastarian, Ahli mata,Dia mengabdikan keahliannya pada masa Al-Makmun, Al-Mu’tashim, Al-Watsiq, dan Al-Mutawakil. Dia adalah satu-satunya dokter yang berhasil menyembuhkan Al-Mutawakkil setelah para dokter istana yang lain gagal mengobatinya.
3.  Bidang Ilmu Matematika

Di antara para ahli tokoh matematika muslim yang terkenal adalah :
  1. Al-Khawarizmi, pengarang kitab Al-Jabar wal Muqabalah (ilmu hitung), dan penemu angka nol. 
  2. Abu Al-Wafa Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Al-Abbas (940-998) terkenal sebagai ahli matematika
  3. Al-Biruni meliputi aritmatika teoritis dan praktis, penjumlahan seri, analisis kombinatorial, kaidah angka 3, bilangan irasional, teori perbandingan, definisi aljabar, metode pemecahan penjumlahan aljabar, geometri. teorema Archimedes, sudut segitiga.
  4. Umar Khayyam (1048 – 1131 M) mengarang buku tentang Aljabar, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh F. Woepeke (1857), yaitu Reatise on Algabera.
4.  Bidang Ilmu Astronomi

Tokoh bidang ilmu astronomi muslim di antaranya adalah :
  1. Muhammad Al-Fazani, dikenal sebagai pembuat astrolob atau alat mempelajari ilmu perbintangan pertama di kalangan muslim. 
  2. Nasiruddin Al-Thusi (pendiri Observatorium di Maragha, Asia kecil)
  3. Ali bin Isa Al-Usturlabi, tokoh pertama penulis risalah astrolobe.
  4. Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi tokoh ilmu falak, yang juga ahli dalam bidang matematika.
  5. Al- Fargani (Al-Faragnus), menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis.
  6. Al-Battani (Albatenius), bapak Ilmu Astronomi, menemukan bahwa garis bujur terjauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Al-Battani juga menentukan secara akurat kemiringan ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari, Iapun berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari satu bulan ke bulan lainnya. Hasil penelitiannya, Kitab al-Zij diterjemahkan oleh Plato dari Tivoli ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dengan judul De Scienta Stellerum De Numeris Stellerum et Motibus. Terjemahan tertua itu masih ada di Vatikan. Terjemahan bukunya keluar tahun 1116, sedangkan edisi cetaknya beredar tahun 1537 dan tahun 1645.
  7. Al-Biruni menulis karya besar bidang Astronomi, Masudic Canon yang didedikasikan kepada putra Mahmud, yaitu Ma’sud. Al-Biruni juga banyak menulis buku astrologi, yaitu The Elements of Astrology. Pada tahun 1031, dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, Al-Qanun Al-Mas’udi. Al-Biruni berpendapat bahwa galaksi Bima Sakti adalah kumpulan sejumlah bintang. Dia merupakan ilmuwan yang pertama kali membedakan istilah astronomi dengan astrologi.
  8. Nasiruddin At-Thusi, 1201 – 1274 M), berhasil membuat table pergerakan planet yang akurat. Kontribusi lainnya yang amat penting bagi perkembangan astronomi adalah kitab Zij-Ilkhani yang ditulis dalam bahasa Persia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Kitab itu disusun stelah 12 tahun memimpin observatorium Maragha. Selain itu Nasiruddin juga berhasil menulis kitab terkemuka lainnya yang berjudul At-Tadhkira fi’ilm Al-hay’a (memoar Astronomi). Nasiruddin mampu memodifikasi model semesta apisiklus Ptolomeus dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit. Nasiruddin meningal dunia pada tahun 672 H / 1274 M di kota Baghdad, yang pada saat itu di bawah pemrintahan Abaqa (Pengganti Hulagu).
5.  Bidang Ilmu Sejarah

Ilmuwan dalam bidang sejarah pada masa Abbasiyah diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Muhammad bin Ishaq bin Yasar, lebih dikenal sebagai Ibnu Ishaq, sejarawan muslim pertama, lahir pada tahun 85H / 704 M dan meninggal pada tahun 151 H / 768 M. Dialah yang pertama kali menulis Sirah al-Nabawiyah lil Ibn Ishaq yang merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling komprehensif. Kemudian disunting oleh muridnya Ibn Hisyam (w.230 H/845 M) menjadi Sirah al-Nabawiyah lil Hisyam. 
  2. Muhammad Ibnu Sa'ad, (w.230 H/845 M) yang menulis karya al-Thabaqat al-Kubra (8 jilid) berkata tentang Ibnu Ishaq, "Ia merupakan yang pertama mengumpulkan sejumlah ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya."
  3. Al-Biruni juga disebut sejarawan masa Abbasiyah, dia telah menulis buku sejarah yang berjudul Chronology.
6.  Bidang Ilmu Geografi

Tokoh muslim dalam bidang ilmu Geografi, di antaranya :
  1. Al-Ya’qubi (wafat 897 M), menulis buku geografi berjudul ’’Negeri-negeri’’ dengan studi topografisnya.
  2. Ibn Khordadbeh (820 M - 912 M), murid Al-Kindi yang mempelajari jalan-jalan di berbagai provinsi secara cermat dan menuangkannya ke dalam buku Al-Masalik wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan).
  3. Al-Dinawari (828 M-898 M)
  4. Hamdani (893 M - 945 M)
  5. Ali al-Masudi (896 M - 956 M), mempelajari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batu-batuan di bumi.
  6. Ahmad ibn Fadlan (abad ke-10 M), menulis ensiklopedia dan kisah perjalanan ke daerah Volga dan Kaspia.
  7. Ahmad ibn Rustah (abad ke-10 M), menulis ensiklopedia besar mengenai geografi.
  8. Al Balkhi, mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi.
  9. Al Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M), membuat pemetaan dunia.
  10. Al Baghdadi (1162 M)
  11. Abdul-Leteef Mawaffaq (1162 M)
  12. Abu Ubaid Al- Bakri (abad 11 M) menulis kitab Mu’jam Al-Ista’jam (Eksiklopedi Geografi). berisi nama-nama tempat di Jazirah Arab dan Al-Masalik wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan), berisi pemetaan geografis dunia Arab zaman dahulu.
  13. Al-Idrisi (1100 M), membuat peta dunia, menulis kitab Nazhah Al- Muslak fi Ikhtira Al-Falak (Tempat Orang yang Rindu Menembus Cakrawala). Kitab ini. diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, menjadi Geographia Nubiensis.

Kemajuan Bidang Ilmu Agama

1.  Bidang Ilmu Hadits

Diantara tokoh muslim dalam bidang ilmu hadits, di antaranya adalah :
  1. Imam Bukhari, karyanya adalah kitab Jami’ Sahih Al-Bukhari.
  2. Imam Muslim, kitab karangannyaSahih Muslim.
  3. Ibnu Majah, karyanya Sunan Ibnu Majah.
  4. Abu Dawud, karyanya Sunan Abu Dawud.
  5. Imam Tirmizi, karyanya Sunan At-Tirmizi.
  6. Imam Nasa’i, karyanya Sunan An-Nasa’i
2.  Bidang Ilmu Tafsir

Dalam bidang ilmu tafsir masa daulah abbasiyah, terdapat dua metode penafsiran, yaitu :

Pertama, metode Tafsir bil Ma’tsur, yaitu metode penafsiran oleh sekelompok mufassir dengan cara memberi penafsiran al-Qur’an dengan hadits dan penjelasan para sahabat, adapun tokoh-tokohnya adalah :
  • Al-Subhi (w.127 H), 
  • Muqatil Bin Sulaiman (w.150 H), 
  • Muhammad Bin Ishaq, 
  • At-Tabari. Nama lengkap Abu Ja'far Muhammad At-Tabari. At-Tabari menyusun kitab tafsir berjudul Jami' Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur'an (Himpunan Penjelasan dalam Al-Qur'an) yang corak penafsiran adalah tafsir bil ma'tsur (penafsiran dengan menyandarkan pada ayat Al-Qur'an, hadis dan ijtihad sahabat).
Kedua, Tafsir bi Al-Ro’yi, yaitu penafsiran berdasarkan ijtihad. (akal lebih banyak dari pada Hadist). Tokohnya-tokohnya adalah :
  • Abu Bakar Al-Asham (w 240 H) dan 
  • Abu Muslim Al-Asfahani (w. 322 H). Corak penafsiran bil Ar-Ra’yi ini kemudian melahirkan kelompok-kelompok yang tidak terikat oleh Hadist maupun perkataan sahabat, dan mendapatkan perkembangan ilmu baru yang disebut Ilmu Kalam.
3.  Bidang Ilmu Fikih

Tokoh muslim dalam bidang ilmu fikih, yang terkenal dengan sebutan Empat Imam Mazhab, yaitu :
  1. Imam Abu Hanifah, karyanya Fiqhu Akbar, Al-Alim Wal Musta’an, dan Al-Masad.
  2. Imam Malik, karyanya Kitab Al-Muwatta’, dan Al-Usul As-Sagir.
  3. Imam Syafi’I, karyanya Al-Umm, Al-Ar-Risalah, dan Usul Fiqih.
  4. Imam Ahmad Ibnu Hambal, karyanya Al-Musnad, Jami’ As-Sagir, dan Jami’ Al-Kabir.
4.  Bidang Ilmu Tasawuf

Tahapan atau maqam yang mesti dilalui oleh para sufi dan tokoh-tokohnya, adalah:
  1. Zuhud, adalah kehidupanyang telah terbebas dari silaunya duniawi. Tokoh yang masuk kategori ini adalah Sufyan As-Sauri (97-161 H/716-778 M), Abu Hasyim (w. 190 H)
  2. Mahabbah, adalah rasa cinta yang sangat mendalam kepada Allah SWT. Tokoh terkenal adalah Rabi’ah A-Adawiyah (w. 185 H/801 M)
  3. Ma’rifat, adalah pengalaman ketuhanan. Pada ucapan Zun Nun Al-Misri dan Junaid Al-Baghdadi. Zun Nun Al–Misri lahir di Akhmim pada tahun 155-245 H / 772-860 M.
  4. Fana dan baqa, adalah suatu keadaan dimana seorang sufi belum dapat menyatukan dirinya dengan Tuhan sebelum menghancurkan dirinya. Tokoh pertama kali adalah Abu Yazid al-Bustami (w.874 M).
  5. Ittihad dan hulul, adalah fase dimana seorang sufi telah merasakan dirinya bersatu dengan Tuhan. Tokohnya adalah Abu Yazid al-Bustami
  6. Al-Ghazali diantara karyanya dalam ilmu tasawuf adalah Ihya ulum al-din lmu Tasawuf, al Bashut, al Wajiz; Al Qusyairy (wafat 465 H), karyanya: Ar Risalatul Qusyairiyah; Syahabuddin (wafat 632 H), karangannya, Awariful Ma’arif.

Kemajuan Bidang Ilmu Seni dan Sastra

Pada masa pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing. 

1.  Bidang Ilmu Prosa
  1. Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintisnya diantaranya Kalilab wa Dimnab, terjemahan dari bahasa Sansekerta, karya seorang filosof India bernama Baidaba, yang kemudian disalinnyadalambahasa Arab.
  2. Abdul Hamid Al-Katib, sebagai pelopor seni mengarang surat.
  3. Al-Jabidb (wafat 255H), karyanya memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.
  4. Ibnu Qutaibab (wafat 276 H). dikenal sebagai ilmuwan dan sastrawan yang sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
  5. Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H), seorang penyair yang berbakat memiliki kecendrungan ke sajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra Arab. Karya terkenalnya adalah Al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak Ilmu pengetahuan Islam.
  6. Salah satu prosa terkenal dari masa ini ialah ‘Kisah Seribu Satu Malam’.
2.  Bidang Ilmu Puisi

Tokoh penyair terkenal pada masa Bani Abbasiah adalah:
  1. Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani
  2. Abu’ At-babiyat (130-211 H)
  3. Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya Habib bin Auwas At-Toba’i
  4. Biola pertama berasal dari Rebec yang telah digunakan oleh musisi Islam sejak abad ke-10 M.
  5. Cikal bakal biola juga diyakini berasal dari rebab, alat musik asli dari Arab.
  6. Al-Farabi merupakan penemu rebab (rebec).
  7. Dabal Al-Kbuza’i (wafat 246 H), nama aslinya Da’bal bin Ali Razin dari Kbuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis.
  8. Al-Babtury (206-285 H), nama aslinya Abu Ubadab Walid Al-Babtury Al-Qubtbany.
  9. Ibnu Rumy (221-283 H). nama aslinya Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru.
  10. Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya Abu Thayib Ahmad bin Husin Al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal.
  11. Al-Mu’arry (363-449 H) nama aslinya Abu A’la Al-Mu’arry. Penyair berbakat dan berpengetahuan luas.
3.  Bidang Seni Musik

Diantara para pengarang kitab musik dari kalangan muslim adalah sebagai berikut:
  1. Yunus bin Sulaiman (wafat tahun 765 M), pengarang teori musik pertama dalam Islam. Karya musiknya sangat bernilai, sehingga banyak musikus Eropa yang meniru.
  2. Kbalib bin Abmad (wafat tahun 791 M). mengarang buku-buku teori musik mengenai not dan irama. Dijadikan sebagai bahan rujukan bagi sekolah-sekolah tinggi musik di seluruh dunia.
  3. Ishak bin Ibrahim Al-Mousuly (wafat tahun 850 M), telah berhasil memperbaiki musik jahiliyah dengan sistim baru. Dia mendapat gelar ‘Raja Musik’.
  4. Hunain bin Isbak (wafat tahun 873 M). berhasil menerjemahkan buku-buku teori musik karangan Plato dan Aristoteles.
  5. Al-Farabi selain sebagai seorang filosof, ia juga dikenal sebagai seniman dan ahli musik. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan menjadi bahan rujukan bagi para seniman dan pemusik Eropa.
Demikianlah pembahasan mengenai tokoh-tokoh Islam yang berperan dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah.